Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa saya akan seperti ini. Menjalani hari-hari seperti sekarang, bekerja di bidang yang saya jalani, dst. Pernah merasa begitu ngga sih?
Saya juga ngga pernah membayangkan seperti apa jika saya bertambah tua, secara fisik, emosional, maupun secara intelektual. Apakah saya menjadi dewasa? Akankah saya menjadi 'dewasa'? Apa itu dewasa?
Satu lagi pertanyaan penting yang sering timbul- tenggelam, adalah bagaimana dan kapankah maut menjemput saya. Apakah ketika saya sedang beriman? Mudah-mudahan demikian. Aamiin.. Dalam keadaan bagaimanakah saya akan mati? Dalam sholat? Ketika tidur? Dsb.
Pertanyaan ini mendesakkan diri pada alam sadar saya ketika membaca artikel ini. Agaknya, untuk orang-orang yang menekuni kegiatan spesifik, bukan hal yang janggal jika maut menemui mereka saat mereka melakukan kegiatan yang mereka sukai. Misal, ahli ibadah lebih mungkin meninggal dalam keadaan sedang beribadah, penyuka olahraga ekstrim sudah sepantasnya meninggal ketika melakukan olahraga kesukaannya, seperti Dean Potter di artikel yang saya tautkan di atas.
Trus, kira-kira saya mati dengan cara apa ya? :| Saya pikir, romantis sekali ya jika maut menjemput kita dalam keadaan bahagia.