Sudah agak lama sih kepikiran kembali meracau, tapi ya kok sering (sok) sibuk. Ada beberapa bahan yang rasanya butuh dituliskan.. kita lihat sejauh mana kemauan saya berbicara ;p
Teraktual, setelah sekian lama (kadang-kadang) menghadapi pertanyaan-pertanyaan klise yang dilontarkan secara tidak terduga, rasanya sudah lumayan terbiasa untuk tidak menjawab ketus dan mencukupkan diri dengan memasang tampang lempeng, dengan agak berharap semoga sang penanya mawas diri dan menyesal, atau setidaknya merasa tak enak karena sudah ngeselin dan menginvasi privasi orang lain. Tapi yah, kadang masih suka terperangah juga dengan sikap orang yang ternyata merasa wajar saja mengurusi privasi orang lain. Damn!!
Eh, ditanya apa memangnya? Itu loh.. kenapa belum menikah? Pertanyaan ngeselin karena saya juga ngga tau kenapa.. bukankah jodoh, rezeki, maut, adalah rahasia Allah?!
Trus salahnya malah dijawab agak nyolot, haha.. karena ngga siap.. biasanya kan pertanyaan semacam itu munculnya saat acara-acara sosial seperti nikahan, silaturahmi pasca-lebaran, dan sejenisnya, bukan sesaat sebelum latihan aikido.. huh..
Sebelnya.. saya tuh suka berlarut-larut memikirkan skenario lain yang mestinya terjadi kalau saja saya lebih tenang dan mampu berpikir cepat. Dalam hal ini, mungkin semacam rasionalisasi..
Respon atas pertanyaan mengapa belum menikah, adalah: Kenapa harus menikah? (Ini respon yang muncul otomatis di kejadian tadi pagi, trus dijawab penanya: 'kan kata ustad juga sendiri itu lebih dekat dengan setan', yang mana membuat saya tambah sebal, tapi akhirnya saya diemin aja.. males!)
Dipikir lebih lanjut, saya ngga tau.. saya ngga bisa jawab, sampai saat ini.. meskipun saya ngga sabaran, dalam hal semacam ini, saya ngga mau sembarangan.. kok kayaknya dangkal ya kalau keputusan sebesar ini hanya dilatarbelakangi pilihan lazim yang dilakukan oleh orang-orang pada umumnya..
Mestinya, kalau saya bisa berdamai dengan kondisi saya, mengapa orang lain mesti repot..
Doakan saja ya, diam-diam lebih baik..
ps. Berikutnya pengin ngebahas sinetron Pintu Berkah, Kisah Nyata, Azab, Dobel Azab yang tayang Indosiar
ps. Berikutnya pengin ngebahas sinetron Pintu Berkah, Kisah Nyata, Azab, Dobel Azab yang tayang Indosiar
No comments:
Post a Comment