Ini ngga penting sih (seperti biasa ;p), tapi suka penasaran ngga sih sama terjemahan istilah-istilah asing? Siapa sih yang punya wewenang buat menentukan padanan istilah tersebut ke dalam Bahasa Indonesia? Kenapa stem cell padanannya sel punca? Bukan sel induk atau sel apa gitu?! :D Terus terang, kata 'punca' ngga 'ramah-telinga', atau mungkin sayanya aja yang udik.. :)
1pun·ca n 1 ujung (tali, benang, obor, dsb); ujung atau sudut kain (selendang, sebai, dsb) yg lepas atau terjulai; 2 tingkat permulaan (tt pengetahuan); pengantar (ilmu pengetahuan dsb): buku -- bahasa Jepang; 3 pangkal (asal mula, lantaran); pokok (pembicaraan dsb): -- perselisihan yg sukar diselesaikan; 4 sumber (berita, penghidupan, dsb): kabar-kabar kita peroleh dr -- yg layak dipercaya;
-- sebai ujung sebai yg lepas (tergantung); -- tali pancing ujung tali pancing yg dipegangi
Absence of evidence does not equal evidence of absence - dr. David Hussong (of FDA and the USP Microbiology and Sterility Assurance Expert Committe)
Saturday, September 29, 2012
stem cell = sel punca
catatan akhir bulan :)
Jam segini seminggu yang lalu.. Saya lagi jalan di kegelapan, beriringan dengan orang-orang yang banyaknya baru ketemu pagi sebelumnya.. Nyaris frustrasi dengan tanjakan yang tampak tiada berujung.. Sedikit senang karena bisa merasa lebih hangat setelah sempat menggigil kedinginan akibat terlalu lama berdiam, kuyup dengan keringat yang bercampur dengan titik air di udara yang berkabut..
Di tengah perjalanan, kabut sempat mendadak hilang, memperlihatkan langit malam yang cerah bertabur bintang.. Semangat pun kembali menyala.. Langkah kembali pasti.. Satu atau dua menit kemudian kabut kembali menyelimuti.. Itulah satu-satunya masa saya melihat langit malam yang cerah, karena selanjutnya yang ada hanya kabut..
Tak terasa sudah satu minggu berlalu, ke manakah waktu pergi??
Friday, September 7, 2012
ajak-ajak ngga ya?! :D
Saya suka jalan-jalan, tapi males kalo mesti mikirin rute dan akomodasi ;p Saya cuma pengin jalan aja tanpa mikir ntar nginep di mana, makan apa, dsb. Makanya, saya lebih senang 'menempelkan' diri untuk berpetualang bersama kelompok atau komunitas. Asiknya bepergian dengan kelompok, semua urusan akomodasi biasanya sudah dikoordinir, saya cukup datang dan ikutin aja semua jadwal yang ditentukan koordinator, ngga pake mikir, ngga perlu juga basa-basi sama peserta lain, saya bisa aja diam sepanjang perjalanan, sibuk sama pikiran saya sendiri (ini opsional sih, biasanya sedikit basa-basi juga sama peserta lain, sekadar kenalan, tergantung situasi ;p Meskipun saya relatif ngga pinter ngobrol, kadang-kadang kalo ketemu orang yang sama-sama diam, saya bisa aja berinisiatif untuk berbasa-basi biar ngga begitu sunyi :D).
Bepergian bersama kelompok artinya mengikatkan diri pada suatu ketentuan/aturan yang diberlakukan. Berhubung sepertinya saya termasuk orang yang menyenangi aturan, hal ini sama sekali bukan masalah. Dan berhubung saya tipikal peserta, saya juga ngga keberatan untuk mengikuti rencana orang lain, saya merasa tidak perlu dilibatkan dalam proses perencanaan. Makanya, seringkali saat ikut jalan-jalan kelompok, awalnya saya hanya tau lokasi tujuan, jadwal pergi dan pulang, dan durasi perjalanan. Bagi saya, informasi ini sudah cukup.
Akhir-akhir ini, ada teman yang menunjukkan minat untuk ikut 'menempelkan' diri dengan komunitas jalan-jalan yang saya ikuti. Ngga masalah sih, tapi karena kebiasaan jalannya beda, kadang-kadang temen saya suka banyak pertanyaan, beda banget sama saya yang cukup puas dengan info minim :D Udah gitu, kalo ikut kelompok bareng temen, biasanya nantinya saya jadi teralihkan dari agenda utama untuk menikmati perjalanan, karena saya mesti menjaga interaksi dengan teman saya itu.
Kalo saya jujur, saya sebenernya lebih suka menjaga agar teman main, teman kerja, teman ngumpul, tetap berada di tempatnya masing-masing tanpa perlu beririsan. Untuk saya, rasanya hal ini penting, agar saya dapat terhindar dari rasa bosan. Kebayang ngga sih gimana bosennya kalo di kantor pas kerja, di luar jam kerja, bahkan saat jalan-jalan pas libur saya ketemu orang yang itu-itu juga? Trus, kapan saya refreshingnya?! :D
*maaf klo kedengeran(kebaca)-nya egois banget :)
tentang perubahan
Katanya...perubahan adalah suatu keniscayaan. Segala hal di dunia ini tidak luput dari perubahan, sekecil apa pun.
Meskipun begitu, kadang-seringkali, saya takut pada perubahan. Saya takut, karena ini berarti saya akan mengalami ketidaknyamanan (bisa lama, bisa sebentar, tergantung sedrastis apa perubahan itu terjadi). Saya takut karena saya tidak tahu apakah perubahan itu akan membawa saya menjadi lebih baik, atau justru menjauhkan saya dari kebaikan.
Bagaimana pun, saat perubahan itu akhirnya terjadi, rasanya tidak ada pilihan selain dengan berusaha sebaik mungkin untuk menyesuaikan diri dengan perubahan itu dan mencoba untuk menjadikannya alat untuk menjadi lebih baik.