Menu ransum di Rinjani sungguh mewah. Bagaimana tidak, dari Bandung kami berbekal buah jeruk, apel, dan anggur, juga makanan-mudah-masak semacam sarden kalengan. Sementara sebagian besar logistik lainnya dibeli di Sembalun: beras, telur, daging ayam, tepung terigu, pisang, kentang, ikan teri asin, tahu, tempe, buncis, wortel, minyak goreng, cabe rawit, dst.
Bekal dari Bandung (bagian saya saja) |
Menu hari pertama makan siang: mi rebus-telur rebus-sayuran, makan sore menjelang malam: nasi goreng dan ayam, tempe, tahu goreng dan telur ceplok |
Menu hari kedua makan pagi: (ceritanya) pancake pisang, makan siang: mi goreng-ayam, telur, tempe goreng-telur ceplok, makan malam: telur dan sayur kuah kari |
Menu-menu ini dimasak sama porter kami. Masakan bapaknya enak deh, atau selera kami yang mudah terpuaskan :D Yang jelas sih, dengan menu yang relatif komplit dan waktu makan yang teratur, kayanya saya justru merasa lebih ternutrisi selama naik gunung..
Gara-gara menu ini, kami jadi agak susah move on setelah berada di peradaban. Setelah turun gunung, secara ngga sadar (atau sadar ya?!), kami masih juga memilih menu yang mirip dengan menu di atas.. dan masih aja masakan bapak porter yang lebih enak! :D
No comments:
Post a Comment