Monday, June 10, 2013

efek dua cangkir kopi kental ~_~

Tadi siang ikut pelatihan dari HRD, kali ini judulnya 'Leadership for the next leaders' >.<
Di salah satu sesi, saat membahas pentingnya seorang pemimpin untuk memiliki visi dan misi, beliau mengambil contoh pembangunan jalan tol. Ceritanya..awalnya dia merasa bangga atas dibangunnya Tol Cipularang, yang memungkinkan perjalanan Bandung-Jakarta atau sebaliknya jadi lebih singkat. Bangga, titik.
Hingga suatu hari, teman beliau yang konon baru berkunjung ke Malaysia, memunahkan kebanggaan beliau dengan cerita jalan tol di Malaysia sana, yang menghubungkan Johor dan Kualalumpur (katanya berjarak sekitar 400 km, cmiiw), punya masing-masing lima lajur jalan, jadi totalnya 10 lajur. Jalannya lebar banget ya?
Kesimpulan beliau: dalam konteks kepemimpinan, katanya orang-orang yang bikin jalan tol di sana sudah memiliki visi, mereka membangun jalan tol yang dapat digunakan hingga beberapa generasi ke depan [maksudnya bisa mengimbangi pertumbuhan kendaraan]. Bandingkan dengan jalan tol Indonesia, jangankan untuk beberapa generasi, sekarang aja udah macet, katanya...
Dan saya pun jadi tergoda buat ngga setuju.. Entah kenapa bayangan pemanfaatan lahan untuk memuaskan ambisi membuat jalan raya yang lebih lebar tampak mengerikan!! Apa kabar lahan hijau? Pasti makin sulit ditemui! Padahal, kalo jalan diperlebar supaya bisa memuat lebih banyak kendaraan, artinya akan semakin banyak kendaraan yang beroperasi, akan makin banyak bahan bakar yang dikonsumsi, akan makin tinggi kadar polutan yang mengudara, maka semakin kritis juga kebutuhan akan lahan hijau..
Jadi, visi apa yang ingin dicapai dari pelebaran jalan?!
Pembangunan macam apa yang ingin diwujudkan? Kecuali jika di saat yang bersamaan ada juga kampanye untuk penggunaan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan.
Bisa juga kan visi para pembuat jalan tol di Indonesia justru lebih menitikberatkan pada pembangunan yang berwawasan lingkungan [meskipun kayanya kemungkinannya kecil yah?! :p]
Bagaimana pun, intinya.. ya saya cuma merasa sepertinya pembangunan jalan tol ngga tepat deh buat dijadikan contoh, imho ;p

Published with Blogger-droid v2.0.10

2 comments:

  1. Neng, I love you! Setuju pisan!!! Ngomong-ngomong soal jalan tol 5 jalur itu, tahu nggak, apa yang lebih mengerikan? Di kiri-kanannya lahan kelapa sawit! Padahal, pohon sawit itu sangat rakus air! (Satu lagi sumber daya yang terkuras--meskipun katanya sih terbarukan--habis demi sekeping devisa.)

    ReplyDelete
  2. hmfh.. jadi geregetan ngga sih?! tambah merasa ga berdaya.. :(

    ReplyDelete