Tadi siang nonton Oprah Show edisi Greatest Lesson, dasar lebay, meskipun ngga liat dari awal, sempet sibuk ngebasahin tisu deh di beberapa ceritanya.. :p
Episode kali ini semacam kompilasi-kumpulan cerita-cerita di episode-episode Oprah yang dianggap memberi inspirasi entah berupa penyadaran atau pelajaran hidup yang bermanfaat luas. Cerita pertama yang saya liat adalah tentang bapak-bapak yang dulunya, di acara ini, menyatakan diri sebagai 'White Supremacist', kayanya sih semacam kelompok eksklusif yang membanggakan ras gitu.. Semacam neo-nazi gitu kali ya.. Mereka ini diundang kembali di acara ini dan bercerita tentang diri mereka yang menyadari kalo ideologi mereka dulu ternyata salah. Bapak pertama insaf ketika beliau di penjara, dia ditempatkan di kelompok kulit hitam, bahkan penjaganya juga berkulit hitam. Sungguh mengejutkan bagi beliau karena ternyata mereka ini menerima dia apa adanya meskipun mereka tau siapa si bapak ini. Berikutnya, bapak yang kedua, yang dulunya aktif merekrut anggota baru, mengalami penyadaran-aha moment-setelah mendengar salah satu pemuda yang dia rekrut dipenjara setelah membunuh seorang siswa Ethiopia. Saat itu dia sadar kalo perbuatannya memiliki konsekuensi, beliau-lah yang mendorong sang pemuda melakukan pembunuhan.
Berikutnya ada tips seorang polisi di acara ini yang sudah terbukti menolong banyak penonton. Tips itu, untuk para perempuan, ketika berhadapan dengan penjahat, jangan pernah membiarkan diri kita dibawa ke lokasi kedua oleh sang penjahat, karena lokasi kedua sudah pasti akan terisolir dan akan lebih sulit untuk melarikan diri.
Berikutnya ada cerita ibu berduka karena anaknya dibunuh, beliau ini berkubang dalam duka begitu dalam hingga dia melupakan bahwa anaknya yang lain masih hidup dan butuh dia juga. Nah kalo yang ini lumayan menyentuh, ga bisa dideskripsikan sih, harus liat langsung.. :p
Berikutnya ada kalimat keren dari Maya Angelou, dia bilang, 'kalo ada orang yang bilang (tentang orang itu sendiri), 'aku egois', 'aku pemarah', dsb., percayalah, mereka lebih tau tentang dirinya sendiri.' ga keren2 amat ya? Biasa aja? Mungkin lebih mengena kalo liat langsung juga :D
Yang terakhir adalah cerita seorang kakek 100 tahun yang ternyata dulunya belum bisa baca, pada usia 98 tahun, sang kakek ditawari seorang guru untuk belajar membaca. Tiap hari sang kakek sudah bangun sejak jam tiga pagi dan menunggu sang guru menjemput beliau untuk pergi sekolah. Gitu deh, intinya, tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar, selama hayat masih dikandung badan.
Sekian. Selamat malam!!
Absence of evidence does not equal evidence of absence - dr. David Hussong (of FDA and the USP Microbiology and Sterility Assurance Expert Committe)
Sunday, April 28, 2013
pelajaran hari ini
catatan insaf: lihatlah lebih dekat
Kadang-kadang, saya suka sirik melihat kehidupan orang lain. Astaghfirullah..ngga sering-sering sih, kalo lagi ngga sadar aja. Karena Allah Mahaadil, pastinya semua orang di dunia ini sudah dianugerahi dengan kehidupan yang terbaik untuk masing-masing. Kemarin sempet ngobrol sedikit dengan teman yang berusaha di bidang geowisata (iya beneran, ngobrol!! Aneh ya, bisa-bisanya saya ngobrol ;p), beliau bercerita soal pekerjaan memandu perjalanan menjelajahi gua karst di bawah tanah. Seperti umumnya pekerjaan di bidang wisata, tentu saja hari kerja beliau adalah hari libur bagi pada umumnya pekerja terikat waktu, jadi pada akhir pekan beliau justru lagi sibuk-sibuknya.
Beliau bilang, orang-orang ada yang menganggap pekerjaannya di bidang wisata tampak menyenangkan, tampak santai karena sifatnya yang rekreatif. Padahal ya seperti semua pekerjaan di dunia ini, pasti ada masa-masa merasa jenuh dan bosan (ini juga alasan beliau ikut kami hari itu, dan bukannya bekerja seperti biasa :D). Benar adanya bila sebuah ungkapan menyatakan rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau, padahal mungkin kualitas rumput ngga cuma ditentukan oleh warnanya saja, ada juga ukuran daunnya, entah itu luas penampang atau tingginya.. :) alangkah baiknya kalo fokusnya lebih pada bagaimana memelihara rumput yang sudah ada di pekarangan sendiri..
Insya Allah dengan lebih bersyukur, kita pasti akan lebih ikhlas dan bahagia..
Karena seperti Bon Jovi bilang, ngga terlalu nyambung sih :p, 'When you wanna give up, and your hearts about to break, Remember that you're perfect, God makes no mistakes'
Sesungguhnya sayalah yang terbaik untuk menjalani kehidupan saya sendiri.. Serius ya?! :)
Saturday, April 13, 2013
life goes on: the oldest and the newest :p
Ada Waktu untuk dilahirkan, ada Waktu untuk mati.
Ada Waktu untuk menanam, ada Waktu untuk mencabut.
Ada Waktu untuk membunuh, ada Waktu untuk menyembuhkan.
Ada Waktu untuk menangis, ada Waktu untuk tertawa.
Ada Waktu untuk mencari, ada Waktu untuk melepaskan.
- Agustinus Wibowo, Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan-
Ini adalah cerita penting lainnya tentang keberadaan benda-benda di dalam keseharian..
Thursday, April 11, 2013
butuh vs. ingin
Beberapa hari ini, para ibu-ibu di kantor lagi heboh dengan diskon setengah harga sebuah produk peningkat penampilan seperti korset yang iklannya 'hanya sekian rupiah itu'. Berdua-berdua, mereka berkongsi membeli si produk ke PVJ, kalau belum dapet partner, jadi rajin ngajakin temen yang lain. Daan..tentu saja saya ngga ada yang ngajak :D (bukan berarti pengin diajak, saya cukup tau diri kok ;p).
Di unit kerja saya yang didominasi perempuan, trend seperti ini banyak terjadi, entah trend beli tas dompet bahan korduroi, trend selimut dan sprei, trend celana denim, trend manset kaos, trend Pashmina, sampai trend beli kebab. Kenapa ya? Apa karena perempuan cenderung 'panasan' atau dengan kata lain, kompetitif? Atau adanya perasaan harus mengikuti trend? Yang jelas, sepertinya perempuan selalu mampu untuk menemukan alasan berbelanja, terlepas apakah belanjaan itu memang benar-benar dibutuhkan atau sekadar diinginkan.
Apakah di dunia laki-laki juga seperti ini? Apa ini fenomena umum yang tidak dipengaruhi gender atau spesifik untuk populasi perempuan saja ya?
ketika..
kom·pul·sif a 1 bersifat mendorong: 2 bersifat memaksa
im·pul·sif a bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati
Masalah ketika kedua sifat di atas muncul bersamaan :p Satu anjuran yang sangat baik untuk diingat dan diamalkan saat mengalami hal ini disampaikan Aa Gym sebagai berikut:
Tidak setiap ingin bicara harus langsung dikatakan. Sebaiknya periksa dulu hati, apa niatnya? apakah akan membuat suasana jadi tak nyaman? apakah akan ada hati yang terluka? apakah yakin manfaat/hanya kesenangan/kepuasan nafsu yang berbuah mudharat?
Semakin banyak bertanya ke lubuk hati niscaya akan mendapat jawabannya.
Ok yah?! Yuk ah, selamat malam dunia!! :)