Beberapa hari ini, para ibu-ibu di kantor lagi heboh dengan diskon setengah harga sebuah produk peningkat penampilan seperti korset yang iklannya 'hanya sekian rupiah itu'. Berdua-berdua, mereka berkongsi membeli si produk ke PVJ, kalau belum dapet partner, jadi rajin ngajakin temen yang lain. Daan..tentu saja saya ngga ada yang ngajak :D (bukan berarti pengin diajak, saya cukup tau diri kok ;p).
Di unit kerja saya yang didominasi perempuan, trend seperti ini banyak terjadi, entah trend beli tas dompet bahan korduroi, trend selimut dan sprei, trend celana denim, trend manset kaos, trend Pashmina, sampai trend beli kebab. Kenapa ya? Apa karena perempuan cenderung 'panasan' atau dengan kata lain, kompetitif? Atau adanya perasaan harus mengikuti trend? Yang jelas, sepertinya perempuan selalu mampu untuk menemukan alasan berbelanja, terlepas apakah belanjaan itu memang benar-benar dibutuhkan atau sekadar diinginkan.
Apakah di dunia laki-laki juga seperti ini? Apa ini fenomena umum yang tidak dipengaruhi gender atau spesifik untuk populasi perempuan saja ya?
Menurut hasil nguping Neng, cowok juga sama, tapi mungkin mayoritas "laper" kala melihat hardware, gadget, dan semacamnya (vs. cewek yang lebih maniak pakaian atau aksesoris). Begitulah manusia :p
ReplyDeleteatau mungkin 'sakau' pengin jalan-jalan, hehe :D
ReplyDelete