Kadang-kadang, saya suka sirik melihat kehidupan orang lain. Astaghfirullah..ngga sering-sering sih, kalo lagi ngga sadar aja. Karena Allah Mahaadil, pastinya semua orang di dunia ini sudah dianugerahi dengan kehidupan yang terbaik untuk masing-masing. Kemarin sempet ngobrol sedikit dengan teman yang berusaha di bidang geowisata (iya beneran, ngobrol!! Aneh ya, bisa-bisanya saya ngobrol ;p), beliau bercerita soal pekerjaan memandu perjalanan menjelajahi gua karst di bawah tanah. Seperti umumnya pekerjaan di bidang wisata, tentu saja hari kerja beliau adalah hari libur bagi pada umumnya pekerja terikat waktu, jadi pada akhir pekan beliau justru lagi sibuk-sibuknya.
Beliau bilang, orang-orang ada yang menganggap pekerjaannya di bidang wisata tampak menyenangkan, tampak santai karena sifatnya yang rekreatif. Padahal ya seperti semua pekerjaan di dunia ini, pasti ada masa-masa merasa jenuh dan bosan (ini juga alasan beliau ikut kami hari itu, dan bukannya bekerja seperti biasa :D). Benar adanya bila sebuah ungkapan menyatakan rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau, padahal mungkin kualitas rumput ngga cuma ditentukan oleh warnanya saja, ada juga ukuran daunnya, entah itu luas penampang atau tingginya.. :) alangkah baiknya kalo fokusnya lebih pada bagaimana memelihara rumput yang sudah ada di pekarangan sendiri..
Insya Allah dengan lebih bersyukur, kita pasti akan lebih ikhlas dan bahagia..
Karena seperti Bon Jovi bilang, ngga terlalu nyambung sih :p, 'When you wanna give up, and your hearts about to break, Remember that you're perfect, God makes no mistakes'
Sesungguhnya sayalah yang terbaik untuk menjalani kehidupan saya sendiri.. Serius ya?! :)
Absence of evidence does not equal evidence of absence - dr. David Hussong (of FDA and the USP Microbiology and Sterility Assurance Expert Committe)
Sunday, April 28, 2013
catatan insaf: lihatlah lebih dekat
Published with Blogger-droid v2.0.10
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment