Wednesday, July 17, 2013

toleransi vs. amar ma'ruf nahi munkar

Keren ya judulnya?! :D tapi jangan terkecoh, maaf saja jika isi catatan ini ngga sekeren judulnya ;p
Well, harus ada peringatan supaya tidak ada kekecewaan :)

Kalo kemarin malam terkapar tak berdaya karena sindrom-Senin, malam ini mendapat booster dari dua porsi baso dan secangkir kopi :D

Jadi teringat percakapan dengan teman beberapa waktu lalu, masih satu tema dengan satu bab di Geography of Bliss yang bercerita soal kehidupan masyarakat Belanda (khususnya Amsterdam) yang sangat toleran - yang membawa pada satu pertanyaan besar [setidaknya buat saya ;p], yaitu: sejauhmana sikap toleransi bisa dibedakan dengan sikap tidak peduli? Apa sih batasannya?
Hubungannya dengan amar ma'ruf nahi munkar apa? Well, sebagai seorang muslim (meskipun mungkin masih abal-abal), kita diantaranya dianjurkan untuk berlomba-lomba dan saling menasihati dalam kebaikan, intinya dakwah kali yaa.. Masalahnya, ya mungkin ini sih namanya lemah iman, tapi kadang-kadang ada perasaan ngga nyaman untuk mengingatkan orang lain, terutama untuk sesama manusia yang bisa dibilang sebaya atau sudah lebih dewasa. Bagaimanakah sebaiknya menerapkan 'amar ma'ruf nahi munkar' ini tanpa membuat orang lain merasa dihakimi atau digurui atau terlanggar privasinya?
Sementara di satu sisi.. mungkin seseorang yang sudah dewasa [baca: cukup umur, sudah baligh], mestinya sudah memiliki kesadaran sepenuhnya atas konsekuensi dari pilihan-pilihan yang dia lakukan. Jadi..mestinya orang lain sama sekali tidak memiliki kepentingan untuk memengaruhi pilihan seseorang ya?!
Hmmm.. Saya ngga yakin ini menggambarkan dengan tepat maksud saya.. Akan dijelaskan lebih baik jika memungkinkan.. Bye!!

Published with Blogger-droid v2.0.10

No comments:

Post a Comment