galau a, bergalau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
kegalauan n sifat (keadaan hal) galau
Sekarang-sekarang, kata-kata ini lagi trend banget ya, siapa sih yang mula-mula memopulerkan kata-kata ini? Kata ini hampir selalu menjadi pilihan untuk menggambarkan keadaan bingung, labil, dsb. dalam situasi apa pun. Saking seringnya mendengar kata-kata ini dalam berbagai konteks, bahkan untuk hal-hal yang mungkin ngga begitu serius dan sangat sepele, temen saya bilang, rasanya kata ini sudah kehilangan maknanya.
Terlalu sering terpapar pada suatu hal, tampaknya menjadikan hal itu menjadi kurang bermakna, makanya mungkin itu sebabnya kita ngga boleh berlebihan. Misalnya, cowok cakep yang terlalu sering keliatan jadinya ngga cakep lagi, biasa aja ;p Atau.. makanan enak yang terlalu sering dikonsumsi lama-kelamaan akan berkurang sensasi nikmatnya. Asosiasi yang aneh.. Baiklah, sebelum bertambah aneh, sampe akhirnya keanehannya menjadi tidak bermakna, kita akhiri saja.. Adieu!! :D
ps. Jadi, intinya... jika Anda ingin kegalauan yang Anda alami tetap bermakna, gunakanlah ungkapan tersebut dengan selektif.
aku gemar menggunakan lema "galau" :D khususnya dalam bahasa percakapan, paling tidak sampai lema ini sudah tidak populer lagi :)
ReplyDeleteYa gpp juga sih, toh ga ada aturan pakai juga soal pemakaian kata2 tertentu kan?! Dan klo pun ada jg, sejak kapan kita disiplin?! :p
Delete(dlm hati: pasti yg komentar di atas termasuk ababil nih, kan 'galau' populer di kalangan ini.. *ababil = abang2 labil :D)
teh neti lagi galau :))
ReplyDeleteaQ Ga 4b4B1L k0! gA 4L4y Jg eeaaaa!
ReplyDeleteInflasi galau . . . .
ReplyDelete