Thursday, January 31, 2013

gowning

far·ma·ko·pe /farmakopé/ n Far buku standar obat yg dikeluarkan oleh badan resmi pemerintah yg menguraikan bahan obat-obatan, bahan kimia dl obat dan sifatnya, khasiat obat dan dosis yg dilazimkan -KBBI-

Di bidang farmasi, farmakope itu semacam 'kitab suci', rasanya ngga sahih klo anak farmasi ngga punya buku ini, yah setidaknya pasti pernah minjem dan pernah baca. Hingga saat ini, Indonesia sudah punya empat edisi, terakhir diterbitkan tahun 1995, klo ngga salah edisi empat ini adalah terjemahan USP (Farmakope US) edisi 25 (atau 27 ya?!).
Selain monografi-monografi bahan aktif dan sediaannya, buku ini juga memuat ketentuan-ketentuan umum, semisal persyaratan spesifik untuk berbagai sediaan farmasi, dsb. Contohnya, sediaan farmasi steril yang memiliki persyaratan tertentu, tergantung dari volume dan rute pemberiannya, diantaranya bisa mencakup persyaratan tonisitas, pirogen, endotoksin.. dan yang paling penting adalah harus steril (tentu saja :p).
Nah.. gimana sih caranya membuat produk steril? Caranya ada dua, dengan metode sterilisasi akhir atau dengan metode aseptik. Sterilisasi akhir artinya semua bahan (aktif dan tambahan), dicampur, kemudian disterilkan di akhir, bisa dengan metode panas-kering (oven), panas-lembap (otoklaf), atau radiasi (sinar gamma, sinar UV), atau bisa juga dengan filtrasi (penyaringan menggunakan membran dengan ukuran pori tertentu) - tergantung sifat dan stabilitas masing-masing zat dalam sediaan tersebut. Metode ini biasanya menjadi pilihan utama, karena sterilisasi di akhir lebih menjamin sterilitas sediaan, kerjanya juga lebih mudah dibanding dengan metode aseptik.
Lanjut ke metode aseptik, metode ini menjadi pilihan jika metode sterilisasi terminal (alias sterilisasi akhir) tidak mungkin dilakukan, contohnya pada sediaan vaksin yang mengandung bahan biologis. Bila vaksin disterilisasi akhir, maka mikroorganisme yang menjadi bahan aktifnya akan mati, dan artinya sediaannya sudah tidak bermanfaat lagi.. Metode aseptik adalah metode yang lumayan rumit. Secara sederhana, bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan untuk produksi disterilisasi terlebih dahulu, sesuai karakteristik masing-masing. Semua bahan kemudian dicampurkan menggunakan alat tersebut di dalam fasilitas yang terkendali kebersihannya (meliputi kualitas udara - aliran udaranya harus laminar, jumlah partikel harus memenuhi persyaratan tertentu, suhu, kelembapan, dst.). Pada metode ini, semua aspek yang terlibat harus dipastikan 'bersih' sedemikian rupa hingga terjamin tidak akan mencemari (mengkontaminasi) sediaan yang dibuat. Termasuk manusia (operator pelaksana).
Gimana caranya menjamin manusia ngga jadi sumber kontaminasi? Kan ngga mungkin manusia disterilisasi? Nah, caranya dengan menggunakan barrier fisik khusus yang memungkinkan manusia tidak kontak langsung dengan sediaan yang dibuat. Barrier macam apa? Kalo zaman kuliah, kami menyebutnya 'baju astronot', sebuah pakaian khusus untuk bekerja di ruang berkelas (fasilitas dengan kebersihan terkendali itu..), bahannya tertentu, memungkinkan agar tidak menghasilkan partikel yang dapat menjadi sumber kontaminasi. Desainnya mirip baju astronot, one-piece, overall gitu, menutupi seluruh bagian kepala dan wajah menutup sampai hidung, jadi cuma mata aja yang tampak, trus bagian lengan dan kaki dibuat dua lapis, di pergelangan kaki dan tangan ada karetnya, supaya mengurangi risiko kontaminasi itu.. Resletingnya juga diposisikan di samping..
Cara pakainya lebih seru.. Ada prosedurnya sendiri, mulai dari buka bungkus bajunya, cara mengangkat baju dari bungkus tsb. - bajunya ngga boleh kena lantai, urutan pakainya (kaki-tangan-kepala-dst.), trus permukaan tubuh cuma boleh kontak dengan bagian dalam baju, bagian luar (yang steril) tidak boleh kontak dengan kulit. Seru kan?! :)
Untuk menjamin operator memakai baju ini dengan benar, ada yang namanya kualifikasi gowning [gowning = cara menggunakan pakaian berkelas, bukan cara memakai gaun :p]. Untuk permulaan, seseorang harus memakai pakaian ini, masuk ke ruang berkelas, lalu pakaiannya ditotol dengan media pertumbuhan mikroba di 10 titik (kalo ngga salah inget: di dahi, mulut, dada dekat ketiak-kiri & kanan, lengan dalam-kiri & kanan, jari-kiri & kanan, sepatu di sekitar betis kiri & kanan) selama tiga hari berturut-turut, dan setelah diinkubasi selama lima hari di suhu tertentu, hasil uji mikroorganisme di media tersebut harus negatif. Nah, kualifikasi ini berlaku selama satu tahun. Bila sudah lewat, harus rekualifikasi, cara dan persyaratannya sama, tapi cukup satu hari, bukan tiga hari.

Published with Blogger-droid v2.0.9

i wonder..

Di suatu sore.. dalam perjalanan pulang, mampir dulu ke rumah makan padang.. untuk ke sekian kalinya.. Penasaran, setelah hari Senin sebelumnya gagal beli karena kesorean, temen nasinya udah pada habis.
Masuk, ketemu sama pelayannya, memesan menu yang sama sejak pertama kali beli makan di sini. Tapi.. ada yang beda, kali ini si adik pelayannya ngajak ngobrol, dia nanya begini: 'Teh, ngajar ya?' Trus saya jawab, 'Enggak..', nanya lagi, 'Oh..tapi kerja?', jawab: 'iya..', nanya: 'di mana?', jawab: 'di pasteur'. Terakhir, dia bilang begini: 'Oh, kirain ngajar, keliatannya kaya guru..', saya (dalam hati): 'hah? Emang saya keliatannya gimana gitu?'
Daaan..jadi penasaran, memangnya pekerjaan seseorang bisa keliatan dari pembawaan dan penampilan gitu? Emang kalo guru gayanya gimana ya?! :D

Published with Blogger-droid v2.0.9

Monday, January 28, 2013

Honeymoon with My Mother*

Kulayangkan pandangku melalui kaca jendela
Dari tempat ku bersandar seiring lantun kereta
Membawaku melintasi tempat-tempat yang indah
Membuat isi hidupku penuh riuh dan berwarna
- Perjalanan Ini, Padi –

Lirik ini adalah penggalan lagu Perjalanan Ini dari Padi, ada di album kedua, Sesuatu yang Tertunda. Sudah lama juga sejak terakhir kali mendengarkan lagu ini, tapi biasanya saat bepergian, pasti lagu ini yang terngiang menjadi lagu latar.

Biasanya saya pergi dengan kelompok, dengan tujuan, biaya, dan rute perjalanan yang jelas. Kemarin, saya jalan-jalan sama ibu, berdua saja. Pergi bersama satu orang teman jalan (yang otomatis membuat interaksi relatif intensif hanya dengan satu orang itu saja) ternyata susah-susah gampang ya?! (atau gampang-gampang susah?) Menyenangkan sih, tapi dengan perbedaan minat, selera makan, usia, stamina, dst., saya menemukan ada banyak potensi ribut juga, pantesan aja ada orang-orang yang lebih senang bepergian sendirian, kayanya sih, kalo saya mesti milih pergi berdua atau sendiri, saya juga bakal lebih milih sendiri. Bukan berarti menyesal, tapi mungkin kalo tujuannya untuk menikmati perjalanan, saya akan lebih menikmati perjalanan jika sendirian. Sedangkan jika tujuannya adalah menikmati objek/lokasi yang dituju, maka perjalanan berkelompok (tiga orang atau lebih) sepertinya lebih pas. Nah, untuk perjalanan berdua, kayanya akan jadi pilihan jika tujuannya lebih untuk menikmati interaksi bersama teman jalan. Jadi.. kalo mau jalan berdua, mesti bener-bener nih, pastikan kesesuaian selera makan, stamina, kegemaran dan daya tahan berjalan kaki, kenekatan, dst.

*adaptasi dari judul buku, Honeymoon with My Brother, sebuah memoir oleh Franz Wisner, terjemahan Indonesianya diterbitkan oleh Serambi Ilmu Semesta. Dalam buku ini, Franz Wisner bercerita tentang pengalamannya bersama saudaranya, Kurt, berkeliling dunia dan menemukan makna baru kehidupan. Jadi, awalnya Franz akan menikahi tunangannya, tapi ternyata H-7, sang tunangan memutuskan hubungan. Nah, karena rencana perjalanan, reservasi tiket, hotel, dsb. telanjur dibuat, ketimbang membatalkan semuanya, dia memutuskan untuk tetap melangsungkan perjalanan bulan madunya, sekalian buat mengobati patah hati karena batal nikah.

Published with Blogger-droid v2.0.9

Monday, January 21, 2013

i dreamed a dream

There was a time when men were kind
When their voices were soft
And their words inviting
There was a time when love was blind
And the world was a song
And the song was exciting
There was a time
Then it all went wrong
I dreamed a dream in times gone by
When hope was high
And life worth living
I dreamed that love would never die
I dreamed that God would be forgiving
Then I was young and unafraid
And dreams were made and used and wasted
There was no ransom to be paid
No song unsung
No wine untasted
But the tigers come at night
With their voices soft as thunder
As they tear your hope apart
And they turn your dream to shame
He slept a summer by my side
He filled my days with endless wonder
He took my childhood in his stride
But he was gone when autumn came
And still I dream he'll come to me
That we'll live the years together
But there are dreams that cannot be
And there are storms we cannot weather
I had a dream my life would be
So different from this hell I'm living
So different now from what it seemed
Now life has killed the dream I dreamed
[Fantine - I Dreamed a Dream]

Awal taun lalu dibuka dengan pengalaman perdana menonton drama musikal Lutung Kasarung. Tahun ini, agak mirip, nonton drama musikal Les Miserables.

Les Miserables adalah sebuah novel sejarah karya Victor Hugo, terkenal, tapi saya belum pernah baca novelnya. Pas liat di wikipedia, katanya novel ini dibagi dalam lima volume, beberapa buku per volume, beberapa bab per buku, total ada 48 buku atau 365 bab. Wow! Kebayang ngga sih, ceritanya pasti sangat rinci.

Adaptasi novel ini yang pernah saya liat adalah film versi Liam Neeson. Ternyata.. Dibandingkan sama bukunya, filmnya hanya mengambil salah satu plot saja dari beberapa plot yang ada dalam novel. Wajar sih, pasti agak ribet kan kalo harus meringkas sekian ribu halaman ke dalam film berdurasi sekitar dua jam. Bagaimana pun, buat saya film ini cukup berkesan kok, apalagi aktornya Liam Neeson, ditambah sama Geoffrey Rush yang sama-sama keren.

Selain film Liam Neeson ini, ada juga versi film serinya yang dibintangi aktor Perancis Gerard Depardieu.. Kalo ini saya baru tau setelah ada temen saya yang cerita, kayanya sih film yang ini lebih setia dengan cerita dalam novel.

Sekarang soal Les Miserables musikal yang sekarang lagi-meminjam istilah Syahrini-terpampang nyata di bioskop-bioskop. Film ini adalah adaptasi dari drama musikal yang sudah dipentaskan sejak tahun 1985. Sepanjang film, semua dialog dinyanyikan oleh setiap tokohnya. Pertama-pertama sih, mungkin karena sayanya aja yang udik dan ngga terbiasa, efeknya sedikit lucu karena agak mengingatkan saya dengan kabaret-kabaret yang biasanya bernuansa komedi. Oh ya, aktor dan aktris film ini semua menyanyikan lagu mereka secara langsung saat pengambilan gambar, ngga pake lip-sync, katanya biar mereka lebih bebas berakting dan hasilnya terlihat lebih alami dan jujur. Gitu deh.. Dan sepertinya cara ini memang berhasil, terbukti dengan keberhasilan Hugh Jackman dan Anne Hathaway mendapat Golden Globe.

Ceritanya sendiri berbeda dengan cerita versi film Liam Neeson yang lebih pendek (versi Liam Neeson berakhir setelah Javert bunuh diri, sementara film yang ini berlanjut sampai Jean Valjeannya mati). Di sini selain cerita kucing-kucingan Jean Valjean dan Javert, ada juga cerita dilema cinta tak berbalasnya Eponine (yang sama sekali ngga ada di versi Liam Neeson), dan cerita revolusi para pelajar. Beberapa lagunya ternyata sudah familiar (kemana aja sih?). Saya baru ngeh, ternyata dialog bernada itu bisa juga membawa efek yang lebih dramatis dan emosional. Saya paling terkesan dengan adegan-adegan kematian yang, menurut saya, romantis. Fantine, melihat bayangan anaknya saat menjelang ajal di rumah sakit, kemudian meninggal dengan tenang setelah dijanjikan anaknya akan dirawat oleh Jean Valjean. Jean Valjean, meninggal di biara setelah bertemu dengan Cosette, arwahnya dijemput oleh arwahnya Fantine, digambarkan berjalan mendekati sumber nyanyian yang mulanya terdengar sayup-sayup.
Nah, favorit saya, adegan mati Eponine. Eponine ini patah hati sama Marius yang ternyata jatuh cinta justru sama Cosette. Karena tau dia ngga punya harapan sama Marius, Eponine ini agak-agak fatalis gitu sepertinya. Dalam kehebohan bentrokan pelajar revolusi dan tentara, dia menyelamatkan Marius dari tembakan tentara dengan menjadikan tubuhnya sebagai tameng. Klise sih, tapi mati dalam pelukan orang yang dicintai, di tengah hujan itu kayanya sesuatu banget..

Adegan favorit saya selain adegan-adegan mati, adalah bagian waktu tokoh Fantine nyanyi 'I Dreamed a Dream' itu sama adegan Eponine nyanyi 'On My Own' sambil hujan-hujanan.

Oh ya, di film ini juga ada Helena Bonham Carter-seperti biasa, beliau aktingnya keren. Soal Russel Crowe sebagai Javert, saya agak setuju sama review di Koran Tempo hari minggu kemarin, katanya (kurang-lebih), mungkin karena beliau ini biasa jadi tokoh protagonis, kegalauan Javert (yang mengalami pertentangan antara memenuhi idealisme dan keyakinan dia dengan kenyataan bahwa orang yang dia buru secara obsesif itu ternyata ngga jahat) sebelum bunuh diri jadi ngga begitu terlihat, hasilnya ya sang tokoh tampak biasa aja, ngga galau-galau banget.

Overall, menurut saya, durasi 158 menit cukup layak kok buat menikmati film ini, ngga nyesel :)

And now I'm all alone again nowhere to turn, no one to go to
without a home without a friend
without a face to say hello to
And now the night is near
Now I can make believe he's here
Sometimes I walk alone at night
When everybody else is sleeping
I think of him and then I'm happy
With the company I'm keeping
The city goes to bed
And I can live inside my head
On my own
Pretending he's beside me
All alone
I walk with him till morning
Without him
I feel his arms around me
And when I lose my way I close my eyes
And he has found me
In the rain the pavement shines like silver
All the lights are misty in the river
In the darkness, the trees are full of starlight
And all I see is him and me forever and forever
And I know it's only in my mind
That I'm talking to myself and not to him
And although I know that he is blind
Still I say, there's a way for us
I love him
But when the night is over
He is gone
The river's just a river
Without him
The world around me changes
The trees are bare and everywhere
The streets are full of strangers
I love him
But every day I'm learning
All my life
I've only been pretending
Without me
His world would go on turning
A world that's full of happiness
That I have never known
I love him
I love him
I love him
But only on my own
[Eponine - On My Own]

Published with Blogger-droid v2.0.9

Thursday, January 17, 2013

banjir: SI vs. SI

Nimbrung cerita soal banjir di Jakarta..

Mengutip status Anne Ahira: Tweet dari orang asing mengenai banjir di Jakarta: "Everywhere in the world flood is measured by 'centimeters' or 'meters'. Only in Indonesia flood is measured by 'dengkul', 'betis' and 'pinggang'. I am confused :-( " - haha!

Dalam hal ini, seperti negara lain, Indonesia menggunakan SI (satuan Indonesia), bukan SI (satuan internasional) :D Masih ingatkah pelajaran fisika di SMP? Saya sih samar-samar, sedikit dicerahkan setelah nanya mbah Google..

Sebelum ada satuan SI, orang-orang menggunakan jengkal, hasta, depa, langkah, sebagai alat ukur panjang. [termasuk dengkul, betis, paha, pinggang, untuk mengukur kedalaman banjir :p]
Ternyata hasil pengukuran yang dilakukan menghasilkan data yang bervariasi, karena jengkal, paha, atau betis orang satu dengan lainnya tidak sama. Karena inilah, para ilmuwan masa lalu berpikir untuk menentukan satuan yang dapat berlaku secara umum.
Para ilmuwan ini mungkin nongkrong bareng (mungkin sambil ngeteh sore), menghasilkan suatu sistem satuan yang dapat berlaku di negara manapun dengan memberlakukan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh suatu satuan. Syarat-syarat tersebut adalah:
1. satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun, misalnya suhu, tekanan dan kelembapan.
2. bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
3. mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.

Konon, pada tahun 1960 diresmikanlah satu sistem satuan yang dapat dipakai di seluruh negara (Internasional). Sistem ini disebut Sistem Internasional (SI). Satuan-satuan SI yang mempunyai syarat-syarat tersebut ditentukan dari sistem MKS (Meter sebagai satuan besaran panjang, Kilogram sebagai satuan besaran massa, Second sebagai satuan besaran waktu).

Oh ya, sebelum sistem MKS, ada juga yang namanya sistem CGS (Centimeter sebagai satuan.besaran panjang, Gram sebagai satuan besaran massa, dan Second sebagai satuan besaran waktu).

Apa ilmuwan Indonesia ngga diajakin nongkrong gitu ya? Kok sepertinya di sini, SI (Satuan Internasional) kalah pamor sama SI (Satuan Indonesia)?!

Tweet di status Anne Ahira di atas ditanggapi begini oleh temen saya: 'Ini balesan tweet dari org Indo: emangnya gak ada kerjaan ngukurin aer pake pengggaris or meteran... Rempong cyiinn=))'

Nah, dari situ kayanya ketauan yaa.. Kecenderungan kita, orang Indonesia - lebih suka nyebur nyelupin badan dan berbasah-basah buat ngukur sedalam apa air banjir, daripada nyelupin alat ukur :)

Bagaimana pun.. Orang Indonesia memang tangguh, meski banjir, tetep aja bersepeda, foto-foto, main air..
Despite of all the misfortune, life is beautiful, indeed!! ^_^

Published with Blogger-droid v2.0.9

Saturday, January 12, 2013

(small part of) MMPI

Ketinggalan.. Padahal tadi udah disisipkan, tapi mengapa jadi lenyap??

Published with Blogger-droid v2.0.9

akhir-akhir ini, saya berpikir untuk bunuh diri (?)

Menurut Anda, apa ada prestasi yang sudah Anda capai dalam pekerjaan setelah selama ini?
Menurut Anda, apa kontribusi Anda pada perusahaan?
Apakah Anda merasa pengetahuan dan keahlian yang Anda miliki sudah mencukupi untuk mendukung pekerjaan Anda?
Dalam situasi apa Anda berinteraksi dengan rekan kerja?
Usaha apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja Anda?
Adakah keahlian yang Anda miliki dan ingin Anda kembangkan lebih jauh?

Heu..masih terngiang pertanyaan-pertanyaan di atas yang harus saya jawab kemarin, sepertinya kemarin siang adalah saat terpanjang saya bicara, sekitar 45 menit saya nyerocos di depan seorang psikolog yang sibuk mengetik perkataan saya di laptopnya. Mestinya sih, biar saya ngga cape dan ngabisin jatah bicara seminggu, harusnya dia bisa langsung minta saya ketik jawabannya langsung aja, hehe..

Sebelum wawancara ini, saya juga disodori tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) yang terdiri atas 576 (atau 567?) pernyataan yang harus saya pilih apakah menggambarkan diri saya atau sebaliknya. Karena iseng, beberapa pernyataan saya foto seperti tampak di atas. Konon, tes ini digunakan untuk mengevaluasi kesehatan mental dan psikopatologi, lihat-baca-pahami sendiri deh kalo mau tau lebih detail.

Hari sebelumnya, saya dihadapkan dengan psikotes, tes spasial, verbal, dst. itu, trus menggambar pohon dan manusia itu, Wartegg tes yang harus bikin gambar dari 8 pola yang tersedia itu, tes Pauli alias hitung koran itu.. Lumayan melelahkan, parahnya.. saya merasa sepertinya saya tidak mengerjakan tes itu sebaik dulu-dulu. Jangan-jangan saya mengalami penurunan kecerdasan ya?! ;p

Yah, meskipun kecerdasan menurun, akhir-akhir ini saya tidak berpikir untuk bunuh diri, apalagi membayangkan.. :)

Published with Blogger-droid v2.0.9

Monday, January 7, 2013

kaleidoskop 2012

Tahun 2012 kemarin tampaknya lumayan berhasil mewujudkan niat berjalan-jalan. Berawal dari akhir 2011 sih kyanya.
November 2011: caving Buni Ayu Sukabumi
Desember 2011: Dieng Plateau, Semarang
Januari 2012: Yogya (Gn. Kidul)
Februari: Gn. Padang - Cianjur, Rafting Sukabumi
Maret: Mojokerto, Bromo
April: Bali
Mei: Gn. Papandayan - Garut
Juni: Solo, Sangiran
Juli-Agustus: Libur, ngga kemana-mana
September: Gn. Guntur - Garut
Oktober: ?? Kelewat juga, ngga kemana-mana kyanya.. Kenapa ya?! (baru nyadar)
November: Medan dan Toba
Desember: kembali ke asal :)

Tahun ini kira-kira bakalan ke mana ya?! Setelah tahun kemarin setidaknya bisa menjejak Bali dan Sumatra, mungkin tahun ini waktunya melirik pulau-pulau besar lainnya. Akhir-akhir ini, banyak membaca atau melihat info tentang Sulawesi, kepikiran pak Wallace juga.. Mungkinkah tahun ini akan menjejak ke sana? Semoga yaa... Amiin :)

Published with Blogger-droid v2.0.9

no ngangkang

Masih soal ngangkang :p, dari detik.com:

Lhokseumawe resmi mengeluarkan surat edaran larangan mengangkang bagi perempuan saat dibonceng sepeda motor. Surat itu ditempel di berbagai titik keramaian. Begini nih isinya:

UNTUK MENEGAKKAN SYARI'AT ISLAM SECARA KAFFAH, MENJAGA NILAI-NILAI BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT MASYARAKAT ACEH DALAM PERGAULAN SEHARI-HARI, SERTA SEBAGAI WUJUD UPAYA PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE MENCEGAH MAKSIAT SECARA TERBUKA, MAKA DENGAN INI PEMERINTAH MENGHIMBAU KEPADA SEMUA MASYARAKAT DI WILAYAH KOTA LHOKSEUMAWE, AGAR:
1. PEREMPUAN DEWASA YANG DIBONCENG DENGAN SEPEDA MOTOR OLEH LAKI-LAKI MUHRIM, BUKAN MUHRIM, SUAMI, MAUPUN SESAMA PEREMPUAN, AGAR TIDAK DUDUK SECARA MENGANGKANG (DUEK PHANG), KECUALI DALAM KONDISI TERPAKSA ATAU DARURAT; [definisi darurat tuh gimana ya?]
2. DI ATAS KENDARAAN BAIK SEPEDA MOTOR, MOBIL DAN/ATAU KENDARAAN LAINNYA, DILARANG BERSIKAP TIDAK SOPAN SEPERTI BERPELUKAN, BERPEGANG-PEGANGAN DAN/ATAU CARA-CARA LAIN YANG MELANGGAR SYARI'AT ISLAM, BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT MASYARAKAT ACEH;
3. BAGI LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN AGAR TIDAK MELINTASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DENGAN MEMAKAI BUSANA YANG TIDAK MENUTUP AURAT, BUSANA KETAT DAN HAL-HAL LAIN YANG MELANGGAR SYARIAT ISLAM DAN TATA KESOPANAN DALAM BERPAKAIAN;
4. KEPADA SELURUH KEUCHIK, IMUM MUKIM, CAMAT, PIMPINAN INSTANSI PEMERINTAH ATAU LEMBAGA SWASTA, AGAR DAPAT MENYAMPAIKAN SERUAN INI KEPADA SELURUH BAWAHANNYA SERTA KEPADA SEMUA LAPISAN MASYARAKAT.
DEMIKIAN HIMBAUAN INI KAMI SAMPAIKAN UNTUK DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN PENUH KESADARAN DALAM UPAYA MENEGAKKAN SYARI'AT ISLAM.

Surat bernomor 002/2013 dan tertanggal 2 Januari 2013 ini ditandatangani Wali Kota Suaidi Yahya, Ketua DPRK Saifuddin Yunus, Ketua MPU Tengku Asnawi Abdullah, dan Ketua MAA Tengku Usman Budiman. Dalam tiga bulan ke depan, pemberlakuan edaran itu dievaluasi, kemudian direncanakan menjadi peraturan.

Kalo menurut saya, larangan mengangkang juga harus diberlakukan buat laki-laki saat menumpang angkot, bikin sempit tau! :p

Published with Blogger-droid v2.0.9

Sunday, January 6, 2013

manusia bermutu (?)

1mu·tu n 1 (ukuran) baik buruk suatu benda; kadar; taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dsb); kualitas: kain yg -- nya rendah; meningkatkan -- pendidikan; 2 satuan ukuran ketulenan emas 24 karat: emas sepuluh -- , emas tulen (24 karat);
ber·mu·tu v 1 baik (tinggi) mutunya; berbobot: tulisan-tulisannya selalu -; 2 mempunyai mutu (kualitas): Anda dapat memilih sendiri cat yg - tinggi; 3 bertaraf: pemain bulu tangkis yg - internasional;
se·mu·tu n sama mutunya: susu kaleng tidak - dng air susu ibu

Dalam bahasa CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), cGMP (current Good Manufacturing Product), maupun dalam pedoman ISO yang ada banyak macamnya itu.. Suatu produk disebut bermutu jika memenuhi standar atau spesifikasi yang sudah ditentukan, ada juga yang menyatakan mutu sebagai 'fitness for use'.

Jadi.. untuk menentukan suatu hal bermutu atau tidak, harus ada parameter-parameter atau kriteria-kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Ditetapkan oleh siapa? Oleh calon penggunanya, tentu saja.

Contoh: bahan A produksi PT X memiliki kemurnian 99.99%, sementara bahan A produksi PT Y memiliki kemurnian 90%. Bahan mana yang bermutu? Apakah produksi PT X lebih bermutu dari PT Y? Tergantung.. Mari lihat spesifikasi bahan A yang dibutuhkan PT Z, misalkan, spesifikasi mereka ternyata mensyaratkan kemurnian bahan A tidak kurang dari 99%, artinya bahan A produksi PT X yang bermutu, sementara produk PT Y, tidak. Seandainya spesifikasi mereka menyatakan kemurnian bahan A tidak kurang dari 80%, maka kedua produsen sama-sama menghasilkan produk yang bermutu.

Bagaimana dengan manusia ya? Spesifikasinya seperti apa ya? Siapa yang menentukan? Apakah Tuhan?

Published with Blogger-droid v2.0.9

dunia absurd

Di akhir pekan biasanya paparan televisi berlangsung lebih lama. Hari ini sempat melihat berita di teks-berjalan tentang larangan duduk mengangkang di sepeda motor bagi perempuan, di Lhokseumawe, jika saya tidak salah. Seperti biasanya, aturan semacam ini tentu saja memancing kontroversi. Ya iya lah.. Ada-ada aja.. Alasan kesopanan? Moral-amoral? Memangnya cara duduk menentukan sikap moral seseorang ya? Dangkal banget sih klo penilaian moral didasarkan pada hal semacam itu..
Suka sebel sendiri, kenapa sih sepertinya orang-orang suka heboh mengatur-atur hal-hal yang ngga begitu penting, udah gitu diributkan lamaaaa sekali.. Arghhh!! Kayanya nonton TV cuma bikin tekanan darah tinggi aja deh sekarang-sekarang..

Published with Blogger-droid v2.0.9

cycles in life

Akhir-akhir ini, saya lebih sering merasa tidak berwawasan :( Saya merasa begitu banyak hal yang saya ngga tau.. Melihat orang-orang di sekitar, kok sepertinya mereka pinter-pinter banget ya?! Efek PMS gitu ya? :p

PMS adalah singkatan dari premenstruation syndrome, bisa juga diterjemahkan menjadi Penyakit Menular Seksual (disebut juga sebagai STD [=sexual transmitted disease] yang menurut saya terdengar lebih keren (kedengarannya loh ya) ;p), atau bisa juga diartikan sebagai inisial seleb Indonesia itu.. Peggy Melati Sukma.. :D

PMS sesuai kepanjangan yang pertama, merupakan kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Liat lebih lengkap di sini, PMS bisa muncul sekitar dua minggu sebelum mens, karena namanya 'pre', mestinya sih sindrom ini akan lenyap saat hari-H, tapi katanya sindrom ini bisa berlangsung hingga beberapa hari setelah mens.
Nah, siklus menstruasi normal berkisar antara 21 hari hingga 30 hari, rata-rata perempuan memiliki siklus sekitar 28 hari. Jadi.. ini berarti perempuan normal yang mengalami PMS hanya memiliki beberapa hari saja dalam satu bulan dengan kondisi emosi yang tidak terpengaruh perubahan hormonal. Hmfh... Jadi, normalnya, perempuan itu seringkali dipengaruhi perubahan hormonal. It's just our nature :)

Artinya lagi.. Karena ini adalah sesuatu yang rutin, mestinya efeknya harus bisa dikendalikan ya?! Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur diet, diantaranya dengan membatasi konsumsi kopi, teh, dan cokelat, yang agak susah kalo buat saya ;p

Bicara soal kopi, selain efek diuretik, ada juga efek stimulan yang kadang membuat saya sulit tidur. Anehnya, efek ini biasanya cuma muncul saat saya tidak mengharapkan efek ini, sebaliknya, saat saya butuh untuk terjaga, biasanya minum kopi justru tidak berpengaruh apa-apa.

Soal siklus, ada lagi yang namanya ritme biologis (circadian rythm), suatu jam biologis internal yang pada dasarnya mengatur tubuh kita melakukan hal-hal tertentu pada saat-saat tertentu, misalnya panggilan alam di pagi hari, rasa kantuk di malam hari, dst.
Ritme biologis ini bisa berbeda pada setiap orang, misalnya saya yang cenderung nokturnal (aktif di malam hari), makanya agak sulit buat bangun pagi *alesan :p

Published with Blogger-droid v2.0.9

Friday, January 4, 2013

to infinity and beyond (2) :p

threshold

n 1: the starting point for a new state or experience; "on the threshold of manhood"

2: the smallest detectable sensation [syn: {limen}]

3: the entrance (the space in a wall) through which you enter or leave a room or building; the space that a door can close; "he stuck his head in the doorway" [syn: {doorway}, {door}, {room access}]

4: the sill of a door; a horizontal piece of wood or stone that forms the bottom of a doorway and offer support when passing through a doorway [syn: {doorsill}, {doorstep}]

5: a region marking a boundary [syn: {brink}, {verge}]

Biar keren, pake istilah threshold :p, klo di Bahasa Indonesia, maksudnya nilai ambang. Sederhananya sih suatu nilai maksimum yang dapat diterima atau masih mampu ditoleransi oleh diri kita. Misalnya nih, ada ambang kepedasan, berapa Scofield (=indeks kepedasan klo ga salah) yang mampu ditoleransi oleh lidah kita, trus ada juga ambang rasa sakit, dst.
Nilai ini bisa berupa rentang yang sempit atau lebar, yang asalnya udah bawaan lahir atau pun bisa juga ditingkatkan berkat latian dan paparan terus-menerus. Contoh lagi, kalo masih kecil ngga kuat makan pedas, makin besar jadi lebih bisa menerima makanan pedas, sama kaya setelah latian beberapa lama, tubuh jadi sedikit lebih lentur dan fleksibel, sehingga jadi lebih mampu mengatasi tegangan (stressor :p).
Jadi kaya desensitisasi ya?! Apa ini sesuatu yang baik? Maksud saya, apa ini ngga membuat diri kita jadi 'bebal' gitu ya? Misalnya, karena kita terbiasa berada di lingkungan dengan atasan atau rekan kerja pemarah, apa kita jadi lebih cuek dan ngga terlalu sensitif lagi, sehingga saat ada yang marah, kita jadi menganggap biasa aja. Atau.. kalo terbiasa dengan kebohongan, apa lama-lama kita jadi terbiasa dan menerima suatu kebohongan sebagai sesuatu yang wajar?

*pikiran-kacau-terilhami-memar-produk-latian-yang-baru-muncul-lagi-setelah-sekian-lama :p

Published with Blogger-droid v2.0.9

Wednesday, January 2, 2013

first work-day :p

Hari pertama kerja di tahun 2013.. Apa merasa lebih bersemangat? Tidak sabar untuk bekerja? Ngga juga sih, biasa aja seperti hari-hari sebelumnya. Harusnya ngga gitu ya? :D
Hal yang bisa diharapkan dan diantisipasi, sejauh ini.. diantaranya.. Terkait pekerjaan: kemungkinan penambahan tugas dan kesibukan buat meningkatkan kompetensi di semester pertama, trus heboh persiapan sampai audit di semester kedua. Tahun lalu, saya pikir saya ngga akan terlibat banyak untuk audit tahun ini..ternyata.. hanya sebatas mimpi :p

Terkait kehidupan secara umum, saya berharap saya bisa lebih ikhlas, lebih tegas, lebih disiplin, lebih sabar, lebih rajin, lebih santai, lebih mampu menyusun prioritas, lebih bertekad dan bersemangat untuk menghadapi apa pun yang ada di hari-hari mendatang. Untuk hal ini, semoga bukan sebatas mimpi ya?!

Published with Blogger-droid v2.0.9

Tuesday, January 1, 2013

lentera jiwa

'Mendaki itu mirip cinta. Keduanya sulit dijelaskan; kita bertahan dari rasa sakit demi sukacita yang hadir dari menemukan diri sendiri dan alam semesta.' - Cory Richards

Wah, tanggal 1 udah mau habis ya? Besok tanggal 2? Beberapa jam lagi harus kembali ke dunia nyata ya? Damn! :( Baiklah, mari manfaatkan jam-jam ini dengan sebaik mungkin :)

Pergantian tahun kali ini saya jadi kepikiran lagi lagunya Nugie, Lentera Jiwa, liat klipnya di sini, mengena banget. Begini nih liriknya:

Lama sudah kumencari
Apa yang hendak kulakukan
Sgala titik kujelajahi
Tiada satupun kumengerti
Tersesatkah aku di samudra hidup
Kata-kata yang kubaca
Terkadang tak mudah kucerna
Bunga-bunga dan rerumputan
Bilakah kau tahu jawabnya
Inikah jalanku inikah takdirku
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Well?! Sudah ketemu lentera jiwa-mu?!