Tuesday, February 14, 2012

anak-anak - sang guru kehidupan

Ini cerita tentang keponakan saya yang pertama..jadi inget gara-gara pembicaraan akhir minggu kemarin soal hari valentine..

Berhubung udah lama meninggalkan dunia akademis dan ngga pernah lagi mentoring, saya udah lupa sejarah hari valentine, trus gimana biasanya anak-anak rohis atau DKM atau sejenisnya akan heboh untuk menyebarluaskan segala hal tentang hari valentine yang ngga sesuai dengan ajaran Islam. Informasi bisa diberikan lewat buletin kecil bahkan bisa juga ada semacam ta'lim atau pengajian pada hari-H, 14 februari..

Setelah bercerita, keponakan saya bilang begini.. 'aneh juga ya memperingatkan supaya ngga memperingati hari valentine di hari valentine, berarti kan sama aja memperingati juga, memperingati dengan cara mengingatkan supaya tidak merayakan?!?!'

Iya kan?! Klo ga salah ini namanya psikologi terbalik (?), sama kasusnya kaya kita disuruh supaya jangan ingat gajah, maka yang kita ingat justru gajah, atau sama kaya kasus rhoma irama yang menghujat goyangan inul yang justru malah membuat inul makin merajalela, atau sama kaya MUI yang memboikot atau melarang peredaran film-film kontroversial, yang ada justru orang-orang malah jadi pengin nonton karena penasaran. (jadi penasaran, apakah yang terlihat memang yang sebenarnya?! Mungkin ngga sih MUI justru bekerjasama dengan produser film untuk mendongkrak penjualan tiket?!) :p

Oh ya, soal keponakan saya, ngga hanya dia sih, tapi secara umum saya sering terkagum-kagum dan terheran-heran dengan anak-anak. Dulu, waktu dia masih sd, pernah nanya begini: 'kata guru agama, miskin itu ujian, kaya juga ujian, musibah itu ujian, rezeki juga ujian.. Jadi, kapan dong kita ngga diuji?!' Nah lo?! Pertanyaannya berat sih klo kata saya, tapi mesti dijawab. Saya percaya, menjawab pertanyaan anak-anak ngga boleh sembarangan, mereka bertanya karena pengin tau dan percaya kalo kita bisa ngasi jawaban. Klo ngga tau, ya bilang aja ngga tau, jangan ngarang... Karena jawaban kita mungkin akan berpengaruh besar pada kehidupannya.. (lebay ;p)

Kadang-kadang, pertanyaan mereka justru pertanyaan kita juga, tapi kita ngga pernah terpikir untuk mempertanyakan atau ya gitu deh.. Kadang-kadang kita udah ngga punya atau ngga sempet memelihara rasa ingin tau..

Makanya, klo nonton Oprah, saya suka deh klo dia udah nanya sama tamunya soal anak sang tamu, biasanya dia nanya: 'Jadi, pelajaran apa yang kamu dapat dari anakmu?' dan bukannya pertanyaan umum soal kebisaan anak, misalnya udah bisa ngomong, baca, dsb. :)


Published with Blogger-droid v2.0.4

No comments:

Post a Comment