Makin ke sini, setelah merasa sedikit lebih mampu secara ekonomi, metode jalan-jalannya jadi lebih banyak pilihan, mau lebih mengutamakan prinsip ekonomi atau lebih memilih kenyamanan, saya lebih leluasa untuk menentukan. Selain itu, kemungkinan melakukan flashpacking juga jadi lebih besar :D Saya merasa, saat ekonomis menjadi pilihan (dan bukannya tuntutan), maka semuanya jadi lebih menyenangkan, nuansa petualangannya lebih berasa!! Tapi, ke sini-sini, gara-gara ini juga, saya kok jadi merasa manja ya?! Akhir-akhir ini saya lebih sering jalan-jalan nyaman daripada jalan-jalan ekonomis.
Bagaimana pun juga, alhamdulillah yah, masih sehat, masih punya uang, masih punya waktu, masih ada tujuan jalan, masih punya temen yang mau ngajakin atau diajakin atau nemenin atau ditemenin jalan-jalan :D Cerita soal jalan-jalan, ngga selalu menyenangkan, ada juga yang ngga begitu menyenangkan - setelahnya.
Berhubung saya termasuk pekerja terikat waktu, saya cuma punya waktu jalan-jalan pas libur aja - akhir minggu atau hari libur nasional atau cuti bersama. Padahal, libur kerja juga artinya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rutin upik abu. Maka, komplikasinya adalah, setelah jalan-jalan (terutama yang menginap), pekerjaan upik abu ngga terselesaikan dan terbengkalai, yang ada justru ditambah sama oleh-oleh dari perjalanan.
Tau begini, kalo saya pinter, mestinya saya sudah bisa melakukan langkah antisipasi supaya hal ini ngga berulang. Tapi, hanya soal waktu aja sih, ntar juga beres, cepat atau lambat. No worry :)
Absence of evidence does not equal evidence of absence - dr. David Hussong (of FDA and the USP Microbiology and Sterility Assurance Expert Committe)
Wednesday, June 6, 2012
aftermath
Published with Blogger-droid v2.0.4
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
makin mampu, tetep ekonomis tapi tambah destinasi :)
ReplyDeleteopini dua sen :D
ya sih..tapi agak sulit di saat waktu menjadi suatu kemewahan :(
ReplyDelete