Thursday, July 26, 2012

mengukir sejarah

Hidup saya, sejauh ini, ngga diisi peristiwa-peristiwa yang heboh atau dramatis gimana gitu, ya biasa aja, Alhamdulillah, ngga banyak masalah atau apa pun.
Jadinya ya gitu, seringkali hal-hal yang mungkin buat orang lain dianggap kecil dan remeh-temeh,  menjadi sesuatu yang berkesan buat saya. Salah satunya nih, foto di atas. Saya beli produk di atas untuk pertama kalinya seumur hidup saya. Big deal!! For me!! :)
Alhamdulillah lagi, saya dikaruniai kulit muka tanpa masalah juga, ngga berminyak dan cenderung kering, jadi jarang bermasalah dengan yang namanya jerawat. Masalah yang biasa saya alami sih paling kulit kering yang mengelupas gitu, atau kebakar dan belang gara-gara terlalu lama berkeliaran di bawah sinar matahari. Kemarin aja tuh ada kasus istimewa, hingga akhirnya saya menuruti saran temen saya buat pake obat jerawat. Sebagai first-timer, saya sangat terkesan dengan efek cepatnya mengurangi ukuran dan kemerahan setelah pemakaian (menurut klaimnya sih sejak 4 jam setelah pemakaian). Wow! Keajaiban formula asam salisilat dalam basis mikro-gel!! :D
Ngga penting banget ya?! Well, yang penting buat saya sih kebanyakan saya simpen sendiri, bukan buat dipublikasikan :p

Published with Blogger-droid v2.0.6

Tuesday, July 24, 2012

curhat, BUKAN ngeluh!

Kadang-kadang, kalo lagi ngga sadar, suka sebel deh, kok rasanya pekerjaan orang lain ngga seheboh pekerjaan saya sih. Kok orang lain masih bisa ngobrol dan ketawa-ketawa dengan santainya, sementara saya rasanya pengin nangis (lebay ;p) melihat tumpukan dokumen di atas meja (yang sekarang juga ada di bawah meja) yang sepertinya ngga berkurang (yang ada malah nambah terus!). 

Tapi.. kalo lagi sadar, saya menghibur diri dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa adil itu bukan berarti sama rata, kan? Saya sadar kapasitas setiap orang itu berbeda, ibarat RAM komputer, mungkin seseorang dilengkapi dengan RAM 256MB, dan yang lain dilengkapi RAM 1GB, DDR2 pula! Ya, jelas beda kan?! *analogi yang aneh ;p

Thursday, July 19, 2012

home alone

Apa yang akan kamu lakukan klo sendirian di rumah? Maksudnya, apakah kebiasaan tertentu akan berubah? Misal nih, klo kakak ipar saya ngga ada, teteh saya biasanya nyalain lampu di ruang tengah, trus mengganjal pintu depan pake kursi - menurut saya sih, mestinya klo lagi ngga ada orang, kebiasaan kita matiin lampu, dsb., ngga mesti berubah, karena hal ini justru malah menunjukkan ketidakbiasaan yang sedang terjadi. Setidaknya, gitu sih yang saya pikir akan saya pikirkan klo saya jadi penjahat.
Jadi, kalo saya yang sendirian di rumah, lampu mesti mati seperti biasa. Hal yang berubah mungkin gorden jendela akan ditutup lebih sore, pintu luar dikunci (opsional, klo inget), dan pintu kamar pun dikunci.

Published with Blogger-droid v2.0.6

cerita konyol

Akhir minggu kemarin, ada yang nanya begini, 'kuliah jurusan apa?'. Hihi..masih disangka kuliah ya?! Trus dijawab, 'farmasi'. Dia bilang, 'angkatan 2011 juga?'. Eh, gubraks deh, dijawab lagi deh, 'eh? Bukaaan..udah lama, udah beres.'
Sebagai informasi, ini bukan pengalaman pertama loh, udah sering banget kejadian seperti ini terjadi dalam berbagai versi.
Salah satu versi lain yang konyol adalah kejadian sama bapak penjual kupat tahu. Awalnya nanya masih kuliah atau udah kerja, dijawab udah kerja. Nanya lagi, kerja di mana. Dijawab, di jalan pasteur. Tanya lagi, perusahaan apa? Jawab: perusahaan yang bikin vaksin. Tanya: vaksin? Jawab: iya, itu loh pak, yang dipake buat imunisasi di posyandu - jawaban yang disalahpahami sama sang bapak, karena kemudian dia berkata: 'ooh, kerja di posyandu.' Kalo orang yang lebih pinter dan berpengalaman, dia nanyanya begini: masih sekolah, kuliah, atau kerja?

Published with Blogger-droid v2.0.6

munggahan

Menjelang puasa, ngga perlu bingung kapan mulai shaum, semua sudah ditetapkan kok, shaumnya mulai 1 Ramadhan :)
Mau puasa biasanya ada ritual makan bareng (istilah sundanya: munggahan). Hari ini di unit kerja saya mau munggahan, makan siang dengan menu nasi liwet dan kawan-kawan, berupa karedok, peda bakar, sambel, dll. Makanannya udah dateng, sekarang sedang ditata dan dirapikan. Konsentrasi pun buyar!!
Kapan sih bel istirahat berbunyi? :D

Published with Blogger-droid v2.0.6

Friday, July 13, 2012

Rumah Tamu

Menjadi manusia ibarat rumah tamu
Setiap pagi datang tamu yang baru.
Kegembiraan, kesedihan, atau kekejaman
sejumlah kesadaran sekejap muncul
bagaikan tamu yang tak diduga.
Sambutlah dan jamulah mereka semua!
Meskipun mereka adalah sekerumunan nestapa,
yang menyapu seisi rumahmu
mengosongkannya dari segala yang ada di dalamnya,
 tetap hormatilah setiap tamu.
Dia mungkin membersihkan rumahmu demi kebahagiaan baru.
Pikiran suram, kepura-puraan, dengki,
sambutlah mereka di muka pintu dengan tawa,
 dan undanglah mereka masuk.
Berterima kasihlah kepada siapa pun yang datang,
Karena setiap tamu dikirimkan dari atas sana
 sebagai pemandumu.


Rumi

trus gue harus bilang wow gitu?

Beberapa minggu yang lalu, berkat pergaulan teteh saya dengan muridnya, saya dapet perbendaharaan kalimat baru, liat di sini untuk berbagai versinya. Aneh-aneh aja deh. Ternyata kata salah satu blog, kalimat ini populer dari sinetron - yang sampe sekarang juga saya ngga tau sinetron apa, liat sendiri sejarahnya :)

Pengin nyobain nih, ngomentarin cerita orang pake kalimat di atas, tapi pasti ngeselin banget ya?! kayanya mesti liat dulu konteksnya, jangan sembarangan. Jadi... misi berikutnya: menemukan momen yang tepat untuk nyobain kalimat ini.

Sunday, July 8, 2012

life oh life...

Hari ini ada kabar gembira! Keponakan saya nambah lagi, sudah lahir tadi siang, tapi belum ditengokin. Kali ini keponakannya laki-laki, nambah populasi laki-laki di keluarga kami, meskipun para perempuan tetap mendominasi :D

Kemaren, ketemu sodara-sodara, kok keliatan jadi pada berubah ya? Anak-anak yang dulu gembil sekarang tumbuh menjadi anak remaja, bapak-bapak terlihat semakin berumur dengan peningkatan lingkar pinggang dan rambut putih, para ibu terlihat sedikit mengkusam dan mengerut. Keponakan saya yang paling besar, temen berantem dan cela-celaan, sekarang sudah jadi mahasiswi. Begitu cepatkah waktu berlalu?

Saya melihat jejak-jejak waktu di sekitar saya. Apakah jejak-jejak itu tertinggal juga padaku? Mestinya sih iya..

episode titik-titik (bukan buat siapa-siapa :p)

konfirmasi n penegasan; pengesahan; pembenaran: belum ada -- tentang kebenaran berita jatuhnya pesawat terbang itu;
mengonfirmasikan v menyatakan dengan tegas; menegaskan: komandan dan pasukan itu telah ~ bahwa sebuah jetnya tidak kembali ke pangkalannya

Kemaren liat sekilas acara MTGW, pas lagi ngebahas tentang perempuan. Ceritanya, ada seorang suami yang setelah bertahun-tahun menikah, ngga pernah mengatakan sayang atau cinta sama istrinya, Bapak ini merasa bahwa segala tindakannya sudah mencerminkan hal itu, jadi ungkapan lisan mestinya sudah ngga perlu lagi. Trus, kata Pak Mario, perempuan itu butuh mendengar. Jadi, tindakan saja ngga cukup, harus ada ucapan juga ternyata. Oh?! Temen saya juga bilang begitu, baru satu orang sih, butuh sampel lebih banyak untuk memvalidasi teori ini.

Saya? Ya emang bakal seneng sih kalo ada yang ngomong atau setidaknya menulis begini kaya John Mayer :)

... if you need confirmation, baby I understand
It's alright if you want me to tell you you...

You, you got my only heart
Yeah, you got my only heart
Yeah, you got my only, only, heart

So, tell me?? *ngarep :D

Saturday, July 7, 2012

emosi jiwa :p

Di salah satu acara otomotif di TV tadi sore dikatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah permintaan Rolls Royce tertinggi di Asia Pasifik. APA????!!! (dengan mata melotot berlebihan, disertai musik latar yang dramatis dan zoom in-zoom out kamera ;p) 

Apakah kamu merasa apa yang saya rasa? 

curhat: rekonsiliasi emosi

rekonsiliasi n 1 perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula; perbuatan menyelesaikan perbedaan; 2 penetapan pos-pos yang diperlukan untuk mencocokkan saldo masing-masing dari dua akun atau lebih yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain; 3 ikhtisar yang memuat rincian perbedaan antara dua akun atau lebih

emosi n 1  luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; 2 keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan); keberanian yang bersifat subjektif; 3 cak marah;
-- keagamaan getaran jiwa yang menyebabkan manusia berlaku religius;
keemosian n perihal emosi: kalau pendekatan ini yang dipakai, kita akan dapat menggambarkan derajat -- seseorang


Peringatan: Racauan berikut ini adalah suatu hal yang cukup personal untuk saya, jadi alangkah lebih baik jika Anda tidak perlu membacanya. Jika Anda bersikeras untuk melanjutkan membaca dan memuaskan rasa ingin tahu Anda, setidaknya siapkan diri Anda dan semoga hal ini tidak menjadikan pandangan Anda terhadap saya menjadi buruk. Yah, kalau pun itu yang terjadi, ngga apa-apa juga sih, perasaanmu untukmu, dan perasaanku untukku, ngga masalah :D 


Tadi siang di undangan pernikahan salah satu teman muda di tempat kerja yang dulu, saya mengalami pertemuan yang tak terduga (yah, mungkin sudah bisa diperkirakan sih, tapi saya tidak mempersiapkan antisipasi apa pun ;p). Masih ingat cerita tentang teman kerja saya yang pernah saya singgung di sini? Nah, saya ketemu dia tadi siang. Reaksi pertama waktu liat: bingung, karena jujur, saat saya pindah dari tempat kerja yang dulu, kami tidak berpisah dengan baik-baik. Sejak beberapa bulan sebelum kepindahan saya, kami sudah tidak saling bicara, hubungan kami menjadi buruk dan kian memburuk seiring berjalannya waktu. Saat itu, rasanya saya sudah muak dan letih dengan segala perubahan suasana hatinya yang sulit ditebak, ditambah lagi kadang-kadang perkataannya suka menyakitkan - saat itu. Jadi, tindakan saya saat itu adalah mengabaikannya, mungkin salah sih, tapi saya ngga suka jika saya harus berhadapan dengan konflik atau mengkonfrontasi dia dengan langsung. Yah, boleh sebut saya pengecut kalo mau, mungkin memang begitu. Yang jelas, untuk saya, konfrontasi langsung rasanya hanya akan menambah ketidaknyamanan hubungan kami - secara personal atau pun profesional - sementara saya juga ngga mungkin buat keluar kerja sementara belum ada pekerjaan lain sebagai pengganti. Logika saya - dan mungkin emosi saya juga - mengatakan bahwa tindakan menghindar adalah reaksi yang paling masuk akal. (Meskipun mungkin sebenarnya pengabaian adalah suatu perbuatan yang lebih kejam daripada permusuhan. Pengabaian berarti menganggap seseorang yang ada menjadi tidak ada, sementara permusuhan, setidaknya masih mengakui keberadaan orang tersebut.) Jahat ya, saya?!

Kembali ke tadi siang, karena saya datang duluan dan sudah siap buat makan, ya jadi saya ada alesan buat ngeles dan menunda pertemuan kami - saya pergi cari kursi dan makan. Kemudian, setelah makan, hal yang tak terhindarkan pun terjadi, kami berhadapan, di tengah-tengah teman-teman lainnya - yang sudah saya sapa dan menyapa saya, maka kami pun saling sapa, mengulurkan lengan, mencondongkan tubuh untuk saling mendekat dan saling menempelkan pipi sambil mengucapkan salam. Saat saling mendekat, dia memeluk saya dengan erat dan mengatakan: 'maaf'. Saya tidak terbiasa mengumbar emosi dan saya bingung bagaimana harus bereaksi. Setelah ragu sejenak, saya balas memeluknya dan mengatakan hal yang sama. Rasanya? Ngga tau ya, disebut lega - rasanya sih bukan, apa ya kata-kata yang pas untuk menggambarkannya? Mungkin, permintaan maaf itu sebenernya ngga perlu, karena ternyata emosi itu sudah berlalu. Setelah dipikir-pikir, sejak saya pindah, saya ngga pernah ketemu atau melihat dia secara langsung. Sekarang, pas ketemu, setelah lebih dari dua tahun, kemarahan dan kekecewaan saya saat ini ternyata tidak senyata dulu. Saya masih ingat peristiwa-peristiwa yang dulu terjadi, tapi saya sudah ngga bisa mengalami kembali emosi-emosi yang saya rasakan saat itu. Masuk akal ngga sih?! Mungkin ada benarnya jika ada yang mengatakan bahwa waktu adalah penyembuh yang paling baik. Tadi siang.. setelah lebih dari dua tahun.. saya berekonsiliasi :)

Friday, July 6, 2012

jajanan

jajan 1 n kue; penganan; 2 v cak membeli makanan (nasi, kue, dsb) di warung; berjajan; 3 v ki bermain perempuan; pergi ke tempat wanita lacur;
-- pasar penganan, buah-buahan, dsb yang dibeli dari pasar untuk pelengkap sesaji dsb;

berjajan v 1 membeli penganan dsb di kedai atau yang dijajakan orang; mengudap: jangan -- sembarangan; 1 ki pergi ke tempat pelacuran;

jajanan n penganan yang dijajakan; kudapan

Bertempat tinggal dekat dengan rumah sakit adalah suatu hal yang menguntungkan untuk pejajan seperti saya, jajanan yang tersedia ada banyak. Kadang kalo ada yang baru - entah itu jajanannya atau penjajanya, saya suka nyobain beli, kalo enak, mungkin akan jadi langganan, sampe akhirnya bosen atau sampe penjajanya berhenti atau pindah jualan. Intinya, kalo udah enak, biasanya saya setia. Saking setianya, biasanya penjualnya udah hafal jajanan yang biasa saya beli - dasar konsumen monoton ;p Berhubung standar enak saya ngga begitu tinggi, alhasil, jajanan langganannya jadi lumayan banyak.

Di ujung sana, deket rumah sakit bersalin, ada tukang batagor tempat saya makan batagor sejak 1998 waktu mulai tinggal di Bandung, dari harga batagornya masih tiga ratus rupiah, sampe sekarang udah 1.750 rupiah per biji. Namanya 'Batagor Sakura', ngga tau ya, tapi kata saya sih rasanya enak. Dulu, saya dikenalkan ke sini sama kakak saya, di tempat ini juga saya belajar makan pedas sampe keringetan. Kalo kami makan, biasanya pasti pesen satu porsi (sama dengan empat buah batagor - bisa pake bumbu kacang atau dikuah, atau kalo batagor-baso, berarti dua buah batagor, tiga baso kecil, dan satu baso agak besar). Pernah saya ke sini sama temen saya, trus dia pesennya dua - bukan dua porsi, tapi dua biji, trus dia kaget waktu saya pesen satu porsi - yang menurut dia kebanyakan, tapi menurut saya pas ;p

Di jalan depan rumah dulu juga ada tukang batagor yang jualannya pake roda. Penjualnya kakak-beradik, awalnya yang jualan kakaknya, trus diganti sama adiknya setelah sang kakak menemukan tempat jualan permanen. Sekarang udah ngga jualan, ngga tau kemana. Biasanya, pesanan kami adalah batagor kuah pake baso (duh, ngebayanginnya langsung ngiler ;p). Adonan batagornya memang lebih kenyal, jadi pasnya memang buat dimakan pake kuah - menurut saya.

Kalo waktu saya belum tinggal di Bandung, sebelah rumah ada bapak penjual baso tahu bikinan sendiri. Enak deh, dulu bumbu kacangnya pedas banget, jadi pasti kalo beli, bumbunya ngga bisa banyak-banyak. Sekarang Bapaknya udah ngga tinggal di sebelah, tapi masih jualan baso tahu sih, di depan, bumbu kacangnya ngga begitu pedas kaya dulu - atau mungkin karena toleransi pedas saya sudah jauh meningkat dibandingkan dulu.

Di jalan yang sebelah lagi, ada lagi penjual baso tahu dan batagor dan baso, bisa pesen pake kuah atau bumbu kacang. Bapak ini dulu jualannya suka dibantuin sama anak bungsunya, waktu anaknya masih sekolah. Sekarang, anaknya udah kerja, jadi dibantuinnya sama cucunya. Sebelah kiri (kalo pagi) atau kanan (kalo sore) dari roda baso tahu, ada tukang bubur - jualannya ya bubur ;p Bapaknya seneng banget ngomong, jadi kadang-kadang yang bikin lama itu karena Bapaknya melayani sambil ngomong dan ngajakin ngobrol. Biasanya suka libur jualan kalo ada pertandingan Persib.

Mulai sore, di samping depan Alfamart ada penjual gorengan - yang jadi langganan sejak penjual gorengan yang di depan toko (yang sekarang jadi Apotik Kimia Farma) ngga jualan lagi. Padahal, tahu goreng si Bapak ini enak banget, ngga ada isinya sih, tapi tepung luarnya dibumbuin pake ketumbar, enak! Duh, jadi kangen.. Biasanya Bapak ini jualannya ditemenin sama anaknya yang perempuan - saking seringnya sampe hafal ;p Di bekas tempat jualannya masih ada juga tukang gorengan yang melanjutkan usahanya, tapi gorengannya beda, tahunya pake isi dan ngga seenak gorengan si Bapak yang dulu. Nah, yang di deket Alfa, tukang gorengannya cool, ngga banyak ngomong, dan meskipun ngga mirip, kami menjulukinya Eros (dari Sheila on 7).

Di sebelah Mang Eros ini, mulai Isya atau habis Maghrib ada lagi tukang batagor. Bapaknya baik banget, dan kami pun menjulukinya Bapak Bageur (Bageur = Bahasa Sundanya Baik). Sebelum mangkal di sini, Bapaknya jualan di belokan deket Batagor Sakura. Batagornya dijual seharga lima ratus rupiah - dari dulu sampe sekarang. Sebenarnya, kalo ke orang lain kayanya dijual lebih mahal, mungkin dua ribu rupiah per tiga biji, tapi kalo kami (saya dan kakak saya) yang beli, harganya tetep lima ratus. Bageur kan? Udah gitu, karena biasanya kami beli banyak, masih suka ditambahin juga.

Agak jauh, seberangnya Indomaret, ada Pempek Bang Roni. Ini juga si abangnya udah hafal sama kami. Rasa pempeknya biasa aja sih, tapi rasanya ngga ada lagi yang jualan pempek deket-deket rumah.

Nah, kalo tukang martabak ada dua, di depan kantor pos atau di seberang Yomart. Ini sih ngga begitu sering jadi jajanan, biasanya beli kalo lagi rada laper dan pengin makanan yang agak berat atau beli martabak asin buat temen nasi atau lagi ngga ada ide aja, pengin jajan tapi ngga tau pengin apa.

Lebih jauh ke belokan Panjunan, sore-sore ada yang jualan comet (singkatan dari comro lemet = comro ukuran kecil). Di sini, selain comet, ada juga bolen pisang dan onde-onde - keduanya juga berukuran kecil. Comronya enak, renyah karena bentuknya dibuat pipih, jadinya lebih garing.

Jajanan lainnya adalah siomay kering yang dijual dengan kuah oleh pedagang keliling yang kami juluki MSA (eMang Sahabat Anak). Bapak yang jualannya badannya kecil, ya ngga jauh sama saya, jadinya mengundang rasa kasian - meskipun mungkin Bapaknya sebenernya ngga gimana-gimana. Dulu, harga siomaynya seratus rupiah per biji, langganannya ya anak-anak kecil yang ada banyak berkeliaran. Kadang-kadang kami beli kalo lagi pengin, tapi ngga sering-sering (sekarang kayanya udah ngga pernah). Hal yang bikin jajanan ini enak karena si Bapak ngasi MSG-nya ngga kira-kira.

Nah, kalo lagi laper, ada rumah makan padang Saudara (atau Dua Saudara ya?) - ini juga termasuk yang sering kami datangi dengan pesanan yang itu-itu juga, sampe beberapa orang pegawai yang ada di situ udah hafal menu yang akan kami beli. Beberapa langkah dari sini, ada rumah makan Sindang Kabita. Dari namanya aja udah ketauan, jualannya masakan Sunda, menu jagoannya adalan ayam goreng atau bakar - enak deh, rasanya rada manis gitu, biasanya kalo beli suka dikasi sambel dan lalap. Nah, sambelnya ada dua macem, ada sambel tomat dan sambel terasi. Sambel terasinya yang harus diwaspadai, pedas!!

Di samping Yomart, ada penjual nasi goreng atau mie atau kwetiau. Jualannya mulai Maghrib. Biasanya kalo malem, sekitar jam tujuh suka ngantri. Sama dengan penjual capcay di seberangnya. Apa lagi ya?! Duh, laper nih..

Oh iya, kalo yang jual nasi kuning pagi-pagi, dulu ada deket mesjid. Nasi kuningnya khas beraroma daun jeruk. Udah gitu si Ibu pindah, dan kami pun kehilangan nasi kuning langganan hingga beralih ke Ibu nasi kuning yang jualannya sebelahan sama tukang bubur. Ibunya sebenernya agak jorok, trus pergerakannya lambat banget, jadinya suka bikin kesel kalo lagi buru-buru. Tapi ya gitu, karena ngga ada lagi, kami masih setia :D Beberapa bulan lalu ada Ibu yang jualan nasi kuning juga di depan, sempet jadi langganan, sampe kemudian si Ibu ngga tau kemana, ngga jualan lagi.

Nah, pagi-pagi ada juga kupat tahu, dari dulu.. Kalo dulu ada dua, kakak beradik juga. Sang kakak jualan kupat tahu pagi-pagi, dan sang adik jualan kupat tahu petis mulai siang. Trus, adiknya pindah jualan ke depan, di tempat Mang Eros yang sekarang, tapi sekarang udah ngga jualan. Sementara kakaknya, ditemenin sang istri, masih setia jualan kupat tahu di tempat yang sama.

Sebelah kupat tahu, ada Aki penjual gorengan - mulai beraksi sekitar setengah enam pagi kayanya. Dulu suka ditemenin sama sang istri, dan menjelang siang sampe siang, istrinya jualan rujak dan lotek atau karedok. Beberapa bulan lalu, sang istri meninggal, jadi sekarang ngga ada jualan lotek.

ps. untuk tempat jajan sesuai definisi 3, kayanya ngga ada sih.. atau mungkin sayanya aja yang ngga tau (dan kayanya ngga mau tau juga tuh)

Thursday, July 5, 2012

surat terbuka

Wahai para sahabat pembaca yang budiman, dengan berat hati saya beritahukan bahwa hari ini saya terpaksa melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani saya. Sungguh saya terpaksa. Berat sekali sebenarnya, tapi sepertinya saya tidak memiliki pilihan lain yang lebih baik. Hari ini.. saya membawa pekerjaan ke rumah.. :(

Doakanlah agar masa-masa ini segera berlalu hingga akhirnya saya menemui masa luntang-lantung seperti dahulu yang kini saya rindukan. Amiin.. :D


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tuesday, July 3, 2012

tanpa judul

Entri, release, omote, sertifikat analisis, kaiten, review, addendum, ikkyo, indikator kinerja, alert, nikkyo, aromaterapi, badan pom, vaksin, environment monitoring, spesifikasi, shomenuchi, irimi, tenshin, change control, standard operational procedure, kokyu ho, ura, geotrek, backpack, bulan purnama, summary protocol, cedera, sleeping bag, shihonage, drypack, audit, training, evaluasi, on job training, out of specification, deviasi, matras, trending, ukemi, hiking, kokyunage, trekking, kasur, sikat gigi, buku, camilan, blog, susu, mimpi, campak, uke, mencit, probit, excel, estimasi, kalkulasi, rekonsiliasi, dtp-hb, verifikasi, continuous improvement, database, nasi kuning, ujian?!?!?!


Published with Blogger-droid v2.0.4

Sunday, July 1, 2012

galau: fenomena tak bermakna (?)

galau a, bergalau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
kegalauan n sifat (keadaan hal) galau

Sekarang-sekarang, kata-kata ini lagi trend banget ya, siapa sih yang mula-mula memopulerkan kata-kata ini? Kata ini hampir selalu menjadi pilihan untuk menggambarkan keadaan bingung, labil, dsb. dalam situasi apa pun. Saking seringnya mendengar kata-kata ini dalam berbagai konteks, bahkan untuk hal-hal yang mungkin ngga begitu serius dan sangat sepele, temen saya bilang, rasanya kata ini sudah kehilangan maknanya.

Terlalu sering terpapar pada suatu hal, tampaknya menjadikan hal itu menjadi kurang bermakna, makanya mungkin itu sebabnya kita ngga boleh berlebihan. Misalnya, cowok cakep yang terlalu sering keliatan jadinya ngga cakep lagi, biasa aja ;p Atau.. makanan enak yang terlalu sering dikonsumsi lama-kelamaan akan berkurang sensasi nikmatnya. Asosiasi yang aneh.. Baiklah, sebelum bertambah aneh, sampe akhirnya keanehannya menjadi tidak bermakna, kita akhiri saja.. Adieu!! :D

ps. Jadi, intinya... jika Anda ingin kegalauan yang Anda alami tetap bermakna, gunakanlah ungkapan tersebut dengan selektif.

hati-hati: buku penyebab lakrimasi


Letters to Sam ditulis oleh Daniel Gottlieb, penerbit Gagas Media, penerjemah Windy Ariestanty. Buku ini berisi kumpulan surat Daniel Gottlieb yang ditujukan untuk cucu satu-satunya, Sam. Hal yang istimewa adalah Sam ini didiagnosis autis, dan Daniel Gottlieb adalah seorang kakek yang mengalami kelumpuhan. Surat-surat dalam buku ini isinya bercerita tentang kebijakan-kebijakan hidup, nasihat, dan pengalaman hidup yang dapat dijadikan pelajaran untuk semua individu, ngga hanya buat Sam saja.

The Boy in the Striped Pyjamas ditulis oleh John Boyne, penerbit Gramedia Pustaka Utama, penerjemah Rosemary Kesauli. Cerita dalam buku ini sederhana, alurnya sebenarnya agak mudah ditebak, tapi justru itu daya tariknya. Diceritakan dari sudut pandang seorang anak bernama Bruno dengan setting masa Perang Dunia Dua. Berikut catatan di sampul belakangnya:

Kalau Anda membaca buku ini, Anda akan mengikuti perjalanan seorang anak lelaki umur sembilan tahun bernama Bruno (Meski buku ini bukanlah buku untuk anak kecil). Dan cepat atau lambat, Anda akan tiba di sebuah pagar, bersama Bruno.
Pagar seperti ini ada di seluruh dunia. Semoga Anda tidak pernah terpaksa dihadapkan pada pagar ini dalam hidup Anda.

Ways to Live Forever ditulis oleh Sally Nicholls, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, penerjemah Tanti Lesmana. Buku ini dibuat sebagai buku harian Sam, yang berisi daftar-daftar, cerita-cerita, foto-foto, berbagai pertanyaan dan fakta yang dikumpulkannya selama minggu-minggu terakhir kehidupannya. Sam ini adalah anak lelaki berusia sebelas tahun yang mengidap leukimia. Sam menyukai fakta-fakta, penasaran dengan berbagai macam hal, diantaranya kematian. Dengan penyakit yang dideritanya, pemikiran tentang kematian menjadi suatu hal yang sangat dekat dengan dirinya. Kematian sesungguhnya adalah satu fakta kehidupan yang tak terelakkan.

Apa persamaan ketiga buku ini? Menurut saya, buku-buku ini sebaiknya ngga dibaca para perempuan saat lagi PMS (pre-menstruation syndrome, bukan penyakit menular seksual, bukan juga peggy melati sukma :p), ntar bisa mengakibatkan lakrimasi. Tau kan lakrimasi? Suatu keadaan dimana kelenjar lakrimaris menghasilkan sekresinya. Kebayang?!

Published with Blogger-droid v2.0.4

Caper Lawu-Sangiran (bagian 4, tamat)

Manusia modern adalah spesies yang langka kalau bukan satu-satunya. Hanya manusia yang dapat berbahasa, menciptakan teknologi, berkarya seni, memiliki ilmu pengetahuan, dan belajar dari masa lampau. Dengan kata lain, spesies satu-satunya yang menghasilkan budaya. Sejarah evolusi manusia mengajarkan pada kita, bahwa semua keunggulan itu adalah hasil suatu proses panjang yang terjalin oleh keberuntungan, kecerdasan, dan keberhasilan manusia menjalin hubungan sosial. Karena itu, hakekat manusia tidak terletak pada keberhasilannya memenuhi kebutuhan ragawi, tetapi justru pada kemampuan manusia untuk terus memelihara kepedulian sosial, saling menghormati, tenggang rasa, dan memiliki cinta kasih. Itulah yang membedakan manusia dari makhluk lain. - Salah Satu Plakat di Museum Sangiran

Liat dulu bagian satu, dua, dan tiga biar nyambung :)

Hari kedua, 3 Juni 2012. Kami meninggalkan penginapan sekitar jam setengah sembilan pagi menuju kawasan Situs Sangiran, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (sekitar 17 km utara kota Solo). Sekitar dua jam kemudian, mobil kami berhenti di lokasi bangunan permanen yang digunakan sebagai gardu pandang. Di sini kami bertemu dengan rombongan mahasiswa geologi UGM. Naik ke tingkat atas, kita bisa mengamati kawasan Sangiran sejauh mata memandang. Tampak di kejauhan bangunan Museum Sangiran yang menjadi tujuan kami setelah penjelasan di sini, masih seputar kondisi geologi situs ini, penjelasan bentukan Sangiran Dome yang terlipat karena terdesak oleh batuan yang berasal dari Gunung Lawu.






Jam sebelas, kami sampai di Museum, disambut dulu oleh salah satu petugas di ruang khusus, trus dibagi buku Pengetahuan Prasejarah Sangiran: Situs Prasejarah Dunia yang ditulis oleh Harry Widianto dan Iwan Setiawan Bimas, diterbitkan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran pada 2011. Buku ini kami dapatkan cuma-cuma, berkat kebaikan penulisnya, Dr. Harry Widianto (salah satu ahli di museum ini dengan bidang manusia purba), beliau juga yang memungkinkan kami untuk melihat secara langsung ke laboratorim dan tempat penyimpanan fosil-fosil (selain yang dipamerkan), dan bahkan mengunjungi situs ekskavasi yang terbaru.

Museum Sangiran memiliki sekitar 32.000 fosil (dan masih bertambah), tapi tentu saja tidak semua fosil dipamerkan. Museum ini baru diresmikan pertengahan Desember 2011 oleh Mendikbud, terdiri atas tiga ruang pamer. Ruang Pamer 1 - Kekayaan Sangiran; menceritakan evolusi dan fosil binatang dan tengkorak manusia purba yang ditempatkan dalam diorama. Ruang Pamer 2 - Langkah-Langkah Kemanusiaan; diawali dengan ruang audio visual, evolusi menuju manusia, sejarah dan tokoh teori evolusi, proses migrasi manusia, dsb. Ruang pamer 3 diberi judul Masa Keemasan Homo erectus 500.000 tahun yang lalu, di sini ada diorama raksasa dan manekin rekonstruksi Homo erectus S17 dan Homo floresiensis karya Elisabeth Daynes.


















Saat kami ke sini, pengunjungnya lumayan rame, mungkin karena hari libur, jadinya ngga begitu nyaman untuk berlama-lama mengamati setiap display - gerah, terlalu banyak hawa manusia, selain terlalu berisik juga. Padahal banyak banget informasi yang menarik. Jadi, sepertinya, kalo mau santai dan bener-bener mendapatkan informasi yang memuaskan, butuh waktu seharian untuk berkeliling dan melihat serta membaca setiap informasi yang ditampilkan. Museum ini buka setiap Senin - Minggu dan hari libur nasional dari jam delapan pagi sampai jam empat sore. Tiket masuknya asli murah (bahkan menurut saya terlalu murah), tiga ribu rupiah untuk wisatawan domestik, dan 7.500 ribu rupiah untuk wisatawan asing. Murah kan? Kalo begini, saya suka curiga dengan keberlangsungan museum, apakah tarif ini cukup untuk memelihara museum ini agar tetap layak-kunjung? Kalo ngga salah, ternyata, status Situs Warisan Budaya Dunia tidak berarti situs ini sudah terjamin pendanaannya. UNESCO hanya memberikan sekitar 30% pendanaan, dan sisanya ya pemerintah Indonesia sendiri yang mesti mengusahakan.

Ke depan, Situs ini akan diperluas menjadi beberapa kluster. Salah satunya, katanya, akan memungkinkan pengunjung untuk melihat secara langsung lapisan batuan di dalam tanah. Jadi, nantinya, pengunjung akan menumpang elevator transparan dan masuk ke dalam tanah sedalam kurang lebih 30 meter, kemudian naik secara perlahan sambil melihat lapisan-lapisan batuan/tanah yang menunjukkan masa geologi tertentu. Keren ya? Sekarang belum jadi, masih dalam proses tender pengadaan elevator tersebut.

Dari museum, kami beranjak menuju lapangan, cuacanya asli panas. Pertama, kami menengok bekas aliran mudvolcano, di beberapa tempat, masih ada kubangan air laut purba yang dulunya adalah tempat semburan. Di tempat lain, kami dibawa melihat petak-petak ekskavasi, katanya di sini baru saja ditemukan fosil gigi dan dua jenis fosil lainnya. Lapisan tanah di sini keren sekali, banyak sekali informasi yang bisa disampaikan. Di antaranya, arah aliran sungai yang berubah, terlihat dari kemiringan sedimentasinya berubah, jalur-jalur cacing purba, dll.









Sekitar jam tiga sore, kami mulai beranjak menuju Solo. Jam tiga lewat, nyampe di Laweyan, cuci mata di toko batik, tapi ngga beli batik, soalnya masih inget di rumah juga masih ada yang belum dijahit. Lanjut ke toko makanan, trus makan malam di Gudeg Ayu lagi. Jam tujuh malem sudah nunggu kereta di stasiun. Satu jam kemudian, kami meluncur menuju Bandung dan tiba dengan selamat di Stasiun Bandung sekitar jam setengah enam pagi. Sejauh ini, Geotrek kali ini adalah geotrek dengan komposisi rute, materi, peserta, dan waktu yang paling pas. Puasss deh pokoknya!!

Sampe ketemu di Caper berikutnya! Semoga ngga bosen ya!! ^_^