Thursday, October 4, 2012

tentang maut - bukan hal serius :p

Sabtu kemarin, terjadi kecelakaan tragis terjadi di Bandung Air Show, sebuah pesawat jatuh dan menewaskan kedua awaknya. Saya ngga begitu mengikuti beritanya, cuma tau penggalan berita yang tidak lengkap, diantaranya, sang pilot purnawirawan yang sekaligus dokter mata, dan kecintaan beliau untuk terbang. Sebetulnya kejadian ini tragis ya, tapi terlepas dari semua itu, saya jadi kepikiran bagaimana beruntungnya orang-orang yang menjemput maut saat melakukan hal yang menjadi kecintaannya. Entah kenapa, saya pikir itu adalah suatu hal yang romantis dan indah.. meninggalkan dunia ini dalam perasaan bahagia.. ngga tau juga sih kenyataannya.. tapi itulah kesan yang saya tangkap.

Ngomong-ngomong soal maut nih, beberapa waktu lalu sempet liat sinetron yang judulnya 'Ibu untuk Anakku' (kalo ngga salah). Dari judulnya udah tau kan jalan ceritanya? Meskipun ngga nonton sampe satu episode utuh, kita akan sangat mafhum inti ceritanya: seorang ibu yang hidupnya divonis tidak lama lagi berakhir akibat penyakit parah (biasanya kanker), trus mencoba menemukan 'ibu pengganti' untuk anaknya. Klise ya ceritanya? Selain klise, buat saya cerita ini adalah cerita seorang yang 'control-freak', bagaimana dia ingin tetap mengendalikan orang-orang di sekelilingnya, bahkan setelah dia mati. Tapi yah, rasanya memang ngga bisa berharap banyak dari cerita sinetron :D 

Jadi.. apa intinya? ngga ada sih, seperti biasanya :p


No comments:

Post a Comment