Monday, January 30, 2012

I wanted to hear his voice again, yet feared to meet his eye –jane eyre


Itu kutipan dari Jane Eyre, di bab 14 atau 15, yang tadi siang baru dibaca. Ini ungkapan Jane tentang Mr. Rochester, setelah insiden kebakaran itu. Sama sekali ngga nyambung sama yang saya ceritain di bawah :)

Salah satu bentuk pengejewantahan klaim seseorang sebagai individu yang dewasa dan bertanggung jawab adalah perencanaan masa depan. Diantaranya, dalam arti sempit, perencanaan finansial. Kata Safir Senduk, idealnya, kita mesti punya tabungan paling tidak sejumlah perkiraan biaya hidup untuk enam bulan ke depan. Asumsinya, kalo terjadi situasi tak terduga, misalnya sakit, PHK, dsb., kita masih bisa hidup normal dan diharapkan dalam jangka enam bulan itu kita sudah mampu mengembalikan keadaan finansial. Ini sepertinya termasuk definisi menabung jangka pendek, menurut saya sifatnya wajib – meskipun rasanya saya sendiri masih belum bisa mencapai, apalagi melampaui, kondisi ideal yang dimaksud :)

Bagaimana dengan menabung jangka menengah dan jangka panjang? Misalnya buat dana pensiun, investasi, dsb. Saya menabung sebagian dari pendapatan bulanan saya, tapi suka kepikiran, sebenernya menabung buat masa depan itu bisa jadi semacam ‘pertaruhan’ ngga sih?! Anggaplah saya menabung (seperti pada umumnya orang-orang di luar sana – mungkin ;p) untuk saya pergunakan di masa pensiun. Padahal, kan ngga tau juga apa saya akan diberi cukup umur untuk mencapai masa pensiun. Misalkan kita menabung dengan maksud untuk menikmati hasilnya di usia tua, saya ngga yakin kalo di usia tua saya akan mampu untuk memperoleh kesenangan yang sama dengan kesenangan di usia muda. Kalo udah tua kan pasti lebih terbatas, misalkan ngga boleh bungee jumping karena risiko jantung, hipertensi, dsb. (meskipun risiko penyakit dapat direduksi dengan gaya hidup yang sehat, tapi secara alamiah tubuh kita pasti mengalami degenerasi). Yang menyebalkan adalah, kebayang ngga sih, setelah kita hidup hemat bertahun-tahun, menabung dengan penuh dedikasi, trus pada akhirnya hasil kerja keras kita itu dinikmati oleh orang lain (bisa suami/istri/kakak/adik/anak/cucu, dst. – pokoknya bukan diri kita sendiri)?!

Jadi??!! Ya, ambil jalan tengahnya aja kali yaaa... menabung (jangka menengah dan jangka panjang) jalan terus, tapi bukan berarti mengorbankan kemungkinan untuk mendapatkan kesenangan saat ini. Deal!! ^_^

*ps: kesenangan di sini maksudnya kesenangan tangible with price, bukan kesenangan intangible and priceless – if you know what I meant :p

No comments:

Post a Comment