Jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, masuklah ke bagian sepatu dan tas wanita… Waaaah!!! Heboh yaaa?! Coba lihat ratusan model sepatu yang berkilauan dan warna-warni, ada yang tanpa hak, ada yang pake hak – dengan berbagai ketinggian, ada yang pake tali, dll. Namanya juga macem-macem, ada high heels, wedges, stiletto, pump shoes, dll. (taunya itu aja ;p). Liat juga tas yang dipajang, model dan warnanya macem-macem, ukurannya juga, tapi kebanyakan modelnya berupa tas yang dikempit di ketiak (apa sih namanya??). Hal yang ajaib adalah ukurannya yang besar-besar, pasti bisa muat banyak. Saya pernah nyobain tas semacam ini punya kakak saya, ampun deh beratnya, ngga tau isinya apa aja.
Kebayang ngga sih potensi cidera dari tas manis dan sepatu cantik seperti itu? Sepatu high heels – meskipun mungkin memang membuat bentuk betis perempuan terlihat lebih menakjubkan, kenyataannya menyimpan bahaya kesehatan yang besar, misalnya varises, potensi keseleo (buat yang ngga biasa pake), dan kerusakan lantai (tau kan, pelajaran fisika di SMA dulu, tekanan yang berasal dari penampang sepatu high heels - yang biasanya runcing - lebih besar dari pada tekanan yang berasal dari kaki seekor gajah) – lantai yang bolong-bolong gara-gara sepatu high heels sama kaya jalanan Bandung yang bolong-bolong, berpotensi menyebabkan kecelakaan :D Sementara, tas manis yang besar itu biasanya disampirkan di salah satu bahu, maka beban yang dibawa tidak akan terdistribusi dengan baik, kalo dipakai sebentar mungkin efeknya hanya pegal, tapi kalo digunakan dalam jangka waktu lama kayanya sih bisa menyebabkan deformasi atau perubahan postur, mungkin berupa skoliosis atau semacamnya.
Terlepas dari bahaya kesehatannya, saya sih emang ngga begitu suka dengan tas manis dan sepatu cantik. Kalo liat sih OK, tapi saya ngga minat pake. Soal sepatu, selain ukurannya yang biasanya ngga ada, modelnya yang cantik juga bukan selera saya. Saya lebih suka model sepatu yang konvensional dan mungkin agak maskulin. Akhir-akhir ini, saya baru sadar, saat melihat-lihat sepatu, saya lebih berminat melihat model sepatu pria yang pada umumnya sederhana. Tas manis juga bukan selera saya. Kalo cari tas, saya lebih suka cari backpack. Kebanyakan tas yang saya punya (yang jumlahnya ngga begitu banyak) adalah backpack, kalo pun ada yang bukan backpack, kategorinya lebih ke tas selempang (yang bisa dipake silang – strap di bahu kiri dan tas di pinggang kanan, atau sebaliknya), bukan tas manis yang dikempit di ketiak. Ini sih hanya masalah preferensi, saya ngga maksud untuk mendiskreditkan tas manis dan sepatu cantik. Kalo emang suka, ya pake aja, pilihan ada di tangan kita masing-masing!! ^_^v
No comments:
Post a Comment